Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan rencananya membentuk zona hijau pariwisata yang bisa dikunjungi turis. Nantinya antar zona hijau ini akan saling terkoneksi.
Zona hijau yang dimaksud Sandiaga adalah daerah yang bebas dari kasus COVID-19 dan relatif aman untuk dikunjungi wisatawan. Sandiaga menyebut di Bali sudah ada beberapa daerah yang disiapkan untuk itu.
"Kita sudah ada pantauan zona hijau di Bali, Nusa Dua sudah bisa dilaporkan memasuki tahap yang jauh lebih siap, Sanur sedang kita siapkan dan Ubud juga dalam proses penyiapan," terang Sandiaga dalam acara Weekly Press Briefing di Lobby Lantai 2, Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf Jakarta, Senin (10/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya zona-zona hijau itu akan dikoneksikan dengan zona hijau lainnya. Dalam hal ini, zona hijau di Bali akan dikoneksikan dengan zona hijau di Lombok, yaitu 3 gili, Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno.
"Kalau seandainya sudah siap, tentunya zona-zona hijau ini bisa kita interkoneksikan dengan zona hijau yang lain. Salah satunya adalah 3 gili, yang per hari ini, mulai dari pandemi sampai alhamdulillah hari ini tidak menemukan satu pun kasus penularan virus Corona," sambung Sandiaga.
Namun sebelum koneksi antar zona hijau itu terwujud, Kementerian yang dipimpin Sandiaga akan fokus dulu terhadap 3 zona hijau yang ada di Bali dan 2 zona yang ada di Batam.
"Setelah itu, baru mungkin kita perluas. Kita yakin bahwa saat ini fokus kita adalah wisatawan nusantara. Tapi kita tidak menutup kemungkinan bahwa saat nanti perbatasan dibuka dengan travel corridor arrangement, kita bisa juga menginterkoneksikan masing-masing zona hijau ini. Tentunya untuk memulihkan ekonomi, membuka lapangan kerja dan menggairahkan kembali sektor pariwisata," pungkas Sandi.
(elk/rdy)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan