Viral Pengguna TikTok Beberkan Beda Pelayanan Turis Bule dan Lokal di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Viral Pengguna TikTok Beberkan Beda Pelayanan Turis Bule dan Lokal di Bali

Sui Suadnyana - detikTravel
Rabu, 12 Mei 2021 17:10 WIB
Pasar Sukawati Bali
Ilustrasi (dok. Kemenpar)
Bali -

Konten di sebuah akun Tiktok yang membeberkan perbedaan pelayanan terhadap wisatawan mancanegara dan lokal di Bali viral. Menurut konten tersebut, dunia pariwisata Bali lebih menghargai wisatawan asing ketimbang lokal.

Konten tersebut diunggah oleh akun TikTok dengan username @flowerbeebee pada Rabu (12/5/2021). Hingga berita ini diturunkan, konten tersebut sudah ditonton oleh 164 ribu orang, disukai oleh 3.809 akun dan mendapatkan 1.026 komentar.

"Tamu bule disambut dengan sangat ramah, bahkan pemilik toko keluar melayani, (bule) dilayani bagaikan Raja," tulis akun tersebut pada konten videonya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tamu lokal dilayani oleh staf seadanya, mungkin dianggap orang lokal tidak punya uang. Padahal lokal lebih banyak belanjanya daripada tamu bule," tulisnya lagi.

Konten ini pun mendapatkan dukungan oleh para pengguna TikTok lainnya. Sebab mereka mengaku merasakan hal yang sama ketika mengunjungi Bali.

ADVERTISEMENT
@flowerbeebee

##BelumTauDia

♬ Remix Wek - Rausanβ„’οΈπŸ”ŠπŸ”ŠπŸŽ΅πŸ‡²πŸ‡¨πŸ“

"Nah ini yang bikin temanku keluarganya sakit hati ke Bali, orang lokal diremehkan banget, padahal saat pariwisata di Bali sepi yang meramaikan turis lokal," tulis akun @hhz.

Akun lain, @joserisal juga setuju dengan apa yang digambarkan dalam konten tersebut. Menurutnya pelayanan cafe, bar, diskotek memperlakukan bule seperti sultan.

"Setuju, bahkan di cafe/bar/diskotik tamu bule kaya sultan dilayani, padahal ordernya hanya botol kecil yang hijau," tulisnya.

Sementara itu akun @β˜€οΈSARAWAT🐰 merasa tidak setuju dengan fenomena yang diungkapkan di konten tersebut. Dirinya mengaku setahun bisa lima kali ke Bali dan dilayani dengan baik.

"Masa sih? Gw setahun bisa 5 kali liburan ke Bali, so far sih dilayaninnya asik asik aja ah. Atau kembali ke pembawaan pribadi si turis kali?," tulisnya.

Hampir senada, akun @Krisna agung juga tak setuju dengan hal tersebut. Ssbab ia biasa di-handel ramah jika ke Bali.

"Ahh itu sih perasaan mba aja. Saya lokal biasa kok di handle ramah. Intinya selama kita ga cerewet coba sana sini tanya ini itu pasti mereka welcome," tulisnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa menegaskan, bahwa tidak baik mendikotomikan wisatawan. Menurutnya, wisatawan dari manapun harus dilayani dengan ramah.

"Tidak baik seperti itu menurut tiyang (saya). Tidak boleh mendikotomi wisatawan. Dunia hospitality harus ramah dan sopan santun terhadap wisatawan darimana saja, baik lokal maupun manca negara harus diperlakukan sama," kata Astawa dalam pesan singkatnya kepada detikTravel, Rabu (12/5/2021).

Bagaimana kalau menurut traveler sekalian?




(rdy/rdy)

Hide Ads