Adanya larangan mudik serta penyekatan yang ketat di sejumlah titik perbatasan berimbas pada jumlah kunjungan wisatawan Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Pada libur lebaran Idulfitri 1442 H kali ini, kunjungan didominasi oleh wisatawan lokal.
GM TWC Prambanan Putro Lelono menuturkan bahwa jumlah total kunjungan di hari H hingga H+1 libur Lebaran 2021 ini tidak lebih dari 500 pengunjung per harinya. Kunjungan wisatawan ini pun didominasi oleh wisatawan domestik.
"Jumlah kunjungan saat ini pun masih jauh dari kapasitas maksimal daya tampung TWC Prambanan yang bisa mencapai puluhan ribu wisatawan di saat masa ramai libur Lebaran tahun 2019 lalu," kata Putro Lelono di Prambanan, Minggu (16/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hari pertama Idul Fitri, Kamis (13/5), terdapat 103 pengunjung. Sementara pada Jumat (14/5), terdapat 444 jumlah pengunjung. Hal ini jauh di bawah kuota maksimal wisatawan sebanyak 3.500 pengunjung tiap harinya.
Sementara pada Sabtu (15/5), TWC Prambanan dikunjungi sebanyak 1.164 wisatawan, atau sekitar 33 persen dari kuota maksimal kunjungan sebesar 3.500 pengunjung.
Jumlah wisatawan ini terdiri dari beberapa tipe kunjungan, seperti kunjungan reguler sejumlah 1.016 wisatawan. Sisanya pengunjung paket yang terdiri dari paket Prambanan-Ratu Boko, paket Pruputan, paket Prambanan Meals dan Prambanan-Ratu Boko Meals.
"Terdapat juga kunjungan dua wisatawan mancanegara yang telah membawa berkas kesehatan sesuai prosedur pelayanan di saat pandemi ini," ujarnya.
Pihak Candi Prambanan, lanjutnya, telah menerapkan protokol kesehatan serta tersertifikasi CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menerapkan registrasi yang ketat bagi wisatawan yang datang.
"Di main gate, sejumlah petugas akan memandu pengunjung untuk mengisi daftar hadir secara online yang terdiri dari nama, alamat serta nomer telepon seluler," jelasnya.
Dijelaskan Putro, PT TWC juga memberikan akses masuk khusus kepada wisatawan yang telah memenuhi syarat Wisata Sehat, yaitu sudah melakukan dan menunjukkan bukti Sertifikat Vaksin atau Tes Swab PCR/Swab Antigen/GeNose (dengan hasil negatif) yang masih berlaku saat tiba di destinasi.
"Setiap pengunjung wajib registrasi sehingga kami tahu, dari mana asalnya serta memudahkan pelacakan. Sistem registrasi ini juga untuk pengaturan pengunjung untuk perlindungan situs World Heritage dengan pengendalian jumlah kuota kunjungan per hari di destinasi Candi Prambanan. Hal ini kami lakukan demi kenyamanan semua pihak," lanjutnya.
PT TWC memprediksi akan adanya kenaikan kunjungan pada puncak libur Lebaran yang terjadi pada Sabtu (15/5) dan Minggu (16/5) ini.
"Walau tidak signifikan, PT TWC berharap jumlah kunjungan bisa mencapai kuota maksimal pembatasan wisatawan," harapnya.
Sementara itu, Corporate Secretary PT TWC Emilia Eny Utari memastikan pelayanan prima berbasis keselamatan wisatawan untuk mendukung program wisata aman di kala pandemi ini.
Selain seluruh destinasi yang dikelola PT TWC telah mendapat sertifikasi CHSE dari Kemenparekraf, PT TWC juga telah melakukan vaksinasi terhadap seluruh karyawannya.
"Seluruh petugas di lapangan sudah tervaksin. Hal ini ditandai dengan pin 'Covid 19 Vaccinated' yang memberi kenyamanan terhadap pengunjung. Kami pun tetap melaksanakan sterilisasi setelah proses pelayanan usai," terangnya.
Ketua Satgas Bencana PT TWC itu menerangkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menjaga penerapan protokol kesehatan ketat di destinasi yang berada di perbatasan DIY-Jawa Tengah ini.
"Hampir tiap hari ada pengawasan dari berbagai pihak, seperti Satgas Penanganan COVID-19 Klaten, Jateng dan Satgas Penanganan COVID-19 Sleman, DIY. Termaksud juga satuan petugas dari Polres Klaten dan Polda DIY selalu mengecek protokol kesehatan. Hal ini tentu menegaskan bahwa kami sangat peduli terhadap keselamatan pengunjung," tutup pengelola Candi Prambanan itu.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!