Konflik antara Israel dan Palestina berimbas pula pada pelayaran kapal pesiar Royal Caribbean. Pengelola memutuskan membatalkan keberangkatan dari Israel.
Dikutip dari Fox News, Selasa (18/5/2021) juru bicara Royal Caribbean mengkonfirmasi telah mengubah arah untuk jalur pelayaran yang dijadwalkan berangkat dari Israel. Perusahaan menyebut kerusuhan yang saat ini terjadi menjadi alasan pengambilan keputusan tersebut.
Menurut perusahaan, kapal bernama Odyssey of the Seas yang akan dioperasikan tidak akan berangkat dari Haifa, Israel seperti yang telah dijadwalkan sebelumnya. Kapal pesiar ini mulanya dijadwalkan akan melakukan perjalanan dari Haifa menuju Kepulauan Yunani dan Siprus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebaliknya, Royal Caribbean menyatakan bahwa Odyssey of the Seas akan menghabiskan musim perdananya di Florida, Amerika Serikat. Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan para tamu, kru, dan komunitas sekitarnya. Sementara itu untuk detail lebih lanjut akan diumumkan di masa mendatang.
"Royal Caribbean akan terus memantau dengan cermat perubahan situasi di Israel dan tetap berharap untuk kembali ke tujuan populer ini dengan kapalnya di masa mendatang. Mitra perjalanan dan tamu di pelayaran yang terkena dampak menerima informasi dan bantuan untuk mengonfirmasi proses pengembalian dana," kata juru bicara Royal Caribbean dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, dikabarkan pelayaran menggunakan kapal Odyssey of The Seas merupakan pelayaran pertama Royal Caribbean yang berangkat dari Israel. Ini juga menjadi pelayaran pertama yang seluruh penumpangnya telah divaksinasi dan akan berangkat pada bulan Mei. Tur ini awalnya dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hingga tujuh malam.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum