Dalam beberapa waktu terakhir, banyak pengguna media sosial terutama Twitter menggunakan tagar #visitIsrael. Tagar ini bukan ajakan untuk mengunjungi tempat wisata di Israel tapi sebuah sindiran yang menohok soal kekejaman Israel atas Palestina.
Tagar #visit... biasanya digunakan pengguna media sosial untuk mengajak orang berwisata ke suatu daerah atau negara. Tapi kali ini #visit Israel digaungkan untuk memberikan dukungan kepada warga Palestina.
"#VisitIsrael jika Anda ingin melihat pembunuh bayi dan mengatakan hal itu untuk membela diri," tulis seorang netizen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka mengklaim pembelaan diri tapi mereka menyerang masyarakat sipil, tenaga kesehatan, dan jurnalis," tulis yang lain
"#VisitIsrael jika anda ingin melihat negara yang pura-pura menjadi korban. Siapa yang menggunakan bom fosfor dan senjata lain yang dilarang oleh PBB. Mereka sangat ahli kalau playing victim," ujar netizen lain.
Seperti diketahui sejak beberapa hari lalu, konflik antara Israel dan Palestina kembali pecah.
Israel meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza. Israel menghancurkan gedung yang dihuni media-media internasional seperti Jazeera dan AP. Israel beralasan Hamas menggunakan bangunan itu untuk operasi intelejen namun belum memberikan buktinya.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut serangan udara Israel telah menghancurkan atau merusak nyaris 450 bangunan yang ada di Jalur Gaza. Akibat gempuran Israel itu, lebih dari 52.000 warga Palestina di Gaza terpaksa mengungsi dari rumah masing-masing.
Sejauh ini, menurut laporan Al Jazeera, sedikitnya 212 warga Palestina termasuk 61 anak-anak tewas akibat gempuran Israel di Gaza. Sekitar 1.500 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka.
Dari kubu Israel dilaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak, dan sedikitnya 300 orang lainnya luka-luka akibat rentetan serangan roket yang dilancarkan militan di Gaza, termasuk Hamas.
Utusan Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Riyad Mansour, meminta kepada badan dunia untuk mengumpulkan lebih banyak bantuan kemanusiaan untuk Gaza. Hal ini dilakukan di tengah pemboman Israel yang intens.
Dilansir AFP, Rabu (19/5/2021) permintaan ini disampaikan pada Selasa (18/5). Ketika Dewan Keamanan mengadakan pertemuan keempatnya tentang konflik Palestina Israel tanpa mengeluarkan pernyataan setelah Amerika Serikat kembali mengeluarkan hak vetonya.
(ddn/ash)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol