Penumpang Makin Mudah Emosi, Risiko Jadi Pramugari Kian Tinggi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penumpang Makin Mudah Emosi, Risiko Jadi Pramugari Kian Tinggi

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 26 Mei 2021 05:03 WIB
Ilustrasi pramugari
Ilustrasi pramugari (Getty Images/iStockphoto/Svitlana Hulko)
Jakarta -

Pandemi virus Corona membuat risiko pramugari meningkat. Serikat pramugari sampai-sampai meminta maskapai lebih serius melindungi anggotanya.

Cerita penumpang pesawat bikin masalah makin sering terungkap saat pandemi virus Corona. Baru-baru ini, penumpang menyerang pramugari Southwest Airlines sampai kehilangan dua giginya.

"Akhir pekan lalu, salah satu pramugari kami diserang, mengakibatkan luka di wajah dan kehilangan dua gigi," tulis Lyn Montgomery, presiden serikat Pramugari TWU Local 556, dalam surat kepada maskapai seperti dikutip oleh USA Today.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Southwest Airlines Chris Mainz membenarkan bahwa seorang penumpang menyerang seorang pramugari dalam penerbangan Southwest Flight 700 dari Sacramento ke San Diego, California. Pesawat itu beroperasi pada Minggu (23/5/2021).

"Penumpang berulang kali mengabaikan instruksi dalam pesawat standar dan menjadi kasar secara verbal dan fisik saat mendarat," kata Mainz.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak memaafkan atau mentoleransi pelecehan verbal atau fisik terhadap awak penerbangan kami, yang bertanggung jawab atas keselamatan penumpang kami," dia menjelaskan.

Serikat pramugari meminta peningkatan pengamanan untuk pramugari oleh maskapai Southwest.

"Ini salah satu dari banyak insiden. Saya menulis tuntutan ini karena kami tidak dapat mentoleransi rekan kami yang mendapatkan kekerasan dengan cara-cara seperti itu. Kami meminta bantuan kepemimpinan Anda untuk menghentikannya," ujar Montgomery.

Serikat pramugari itu menyebut ada 477 insiden pelanggaran penumpang di Southwest antara 8 April dan 15 Mei.

"Jumlah insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah mencapai tingkat yang tidak dapat ditoleransi. Apalagi, dengan peristiwa ketidakpatuhan penumpang juga menjadi lebih agresif," kata Montgomery.

"Lingkungan perjalanan saat ini membutuhkan tingkat ketegasan baru untuk memastikan kontrol yang tepat di kabin pesawat dengan menilik sikap dan perilaku penumpang," kata Montgomery dalam surat itu.

Dia mengatakan salah satu pemicu kemarahan penumpang yang menambah kasus kekerasan kepada pramugari adalah adalah imbauan memakai masker di pesawat. Nah, pramugari Southwest melakukan segala yang mereka bisa untuk memastikan kepatuhan dengan aturan memakai masker di pesawat dan kebijakan dalam penerbangan lainnya.

Pramugari yang bertugas membutuhkan dukungan manajemen maskapai andai ada penumpang yang tidak dapat diatur. Termasuk, terkait tugas meminta penumpang memakai masker.

"Seringkali, tindakan yang tepat untuk menjaga lingkungan yang aman telah disalahartikan sebagai tindakan tidak baik atau tidak ramah. Anda pasti dapat memahami kekhawatiran kami," kata Montgomery.




(fem/ddn)

Hide Ads