Duh, Kobis Busuk Bikin Jalan ke Kawah Ijen Bau Tak Sedap

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Duh, Kobis Busuk Bikin Jalan ke Kawah Ijen Bau Tak Sedap

Chuk Shatu Widarsha - detikTravel
Rabu, 26 Mei 2021 16:17 WIB
Limbah sayur di sepnajang jalan ke Kawah Ijen
Polisi Pariwisata Bondowoso membersihkan limbah sayur di jalan menuju Kawah Ijen (Chuk Shatu Widarsha/detikcom)
Bondowoso -

Polisi Pariwisata Bondowoso menertibkan limbah sayur yang dibuang petani di pinggir jalan arah Kawah Ijen. Sebab, limbah itu sangat mengganggu pandangan dan mengeluarkan aroma tak sedap.

"Limbah kol atau kubis itu biasanya oleh petani dibuang begitu saja di pinggir jalan," kata Kepala Unit Polpar Bondowoso, Aiptu Sugeng Haryono, dikonfirmasi detikcom di lokasi, Rabu (26/5/2021).

Lagipula, limbah sayur itu telah dikeluhkan para pengunjung yang hendak ke Kawah Ijen. Karena selain merusak pemandangan juga bau limbahnya cukup menyengat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini mulai kami tertibkan. Kalau pun limbah itu terpaksa harus dibuang, jangan di pinggir jalan. Buang di lokasi yang jauh saja," kata Sugeng Haryono.

Salah seorang wisatawan asal Malang, Febri (35), menyebut limbah pembuangan kobis tersebut sangat mengganggu. Terutama, baunya yang sangat menyengat.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan pas saya melintas malam, dan buka kaca. Mendadak kok terasa ada bau menusuk hidung seperti bangkai. Ternyata limbah sisa pembuangan kobis di tepi jalan itu," kata bapak tiga anak ini, saat berbincang dengan detikcom.

Limbah sayur di sepnajang jalan ke Kawah IjenLimbah sayur di sepanjang jalan ke Kawah Ijen Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikcom

Pantauan di lapangan, saat musim panen kubis, petani sayur biasanya menggunakan jalan jurusan ke Kawah Ijen sebagai tempat transit kendaraan pengangkut. Biasanya, hasil kubis dari ladang itu dinaikkan ke atas truk, lalu dikirim ke luar kota.

Di tempat transit itulah, biasanya mereka menyortir hasil kobisnya. Lembaran yang paling luar atau berwarna hijau dibuang. Limbah afkiran tersebut lalu digeletakkan kan begitu saja di pinggir jalan.

Kalaupun disortir di tengah lokasi ladang, limbah afkiran kobis tersebut tetap dibuang begitu saja di pinggir jalan dengan menggunakan truk pengangkut.

Akibatnya, afkiran itu makin lama semakin membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap. Apalagi, terkena air hujan yang mempercepat proses pembusukan.




(fem/fem)

Hide Ads