Arab Saudi sudah ancang-ancang untuk buka diri sejak awal bulan. Di akhir bulan ini, ada 11 nama negara yang sudah diizinkan untuk masuk.
Dilansir dari Arab News, pemerintah Arab Saudi mengizinkan visa turis dari 11 negara sejak 30 Mei. Ini diputuskan langsung oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.
Negara-negara yang sudah diperbolehkan masuk adalah Uni Emirat Arab (UEA), Jerman, Amerika Serikat, Irlandia, Italia, Portugal, Inggris, Swedia, Swiss, Prancis, dan Jepang. Turis-turis ini akan menjalankan prosedur karantina kelembagaan melalui maskapai penerbangan begitu tiba di Arab Saudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayang, Indonesia belum masuk dalam daftar ini. Bukan cap cip cup, pemilihan negara ini diambil berdasarkan laporan Otoritas Kesehatan Masyarakat mengenai situasi epidemiologi negara-negara tersebut.
Daftar 11 negara tersebut menunjukkan stabilitas dan efektivitas pengendalian pandemi virus Corona. Nah, Indonesia justru mengalami lonjakan jumlah daerah yang masuk kategori zona merah Covid-19.
Semua penumpang yang tiba di Arab Saudi harus memiliki sertifikat vaksinasi yang telah disetujui menurut Otoritas Umum Penerbangan Sipil. Vaksin yang disetujui termasuk Pfizer-BioNTech, Oxford-AstraZeneca, Moderna, dan Johnson & Johnson's Janssen.
Bagi yang berusia di atas delapan tahun, harus menyerahkan tes PCR negatif dalam kurun waktu 72 jam setelah naik pesawat. Selain itu, turis juga harus menyelesaikan karantina di fasilitas yang disetujui dengan biaya sendiri selama 7 hari.
Tes PCR akan kembali dilakukan pada hari ketujuh. Jika hasil tes negatif, maka turis bisa langsung keluar dari karantina keesokan harinya.
Sebelumnya pihak berwenang Arab Saudi telah melarang masuknya pelancong dari negara-negara ini, kecuali warga negara Arab Saudi, diplomat, profesional kesehatan dan keluarga mereka.
Saat itu, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan bahwa semua pengunjung yang tidak divaksinasi yang berasal dari negara-negara yang tidak menghadapi larangan perli masuk ke karantina institusional setibanya di Arab Saudi. Ini masuk dalam langkah penghentian penyebaran Covid-19.
Kini mendorong pariwisata menjadi faktor kunci Arab Saudi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak. Pada September 2019 lalu misalnya, Arab Saudi membuka perbatasannya untuk jamaah umroh, setelah lockdown cukup lama.
Arab Saudi bermimpi agar pariwisata menyumbang 10 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2030. Namun sayang, pandemi datang dan menangguhkan semua mimpi.
Arab Saudi optimistis mematok target 100 juta kunjungan pada tahun 2030. Diharapkan ada 55 juta turis dari internasional, domestik, kerja dan wisata rohani yang datang ke sana.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!