5 Wisatawan Korban Jembatan Ambruk Pakai Jalur Ilegal ke Raja Ampat

Jauh Hari Wawan S - detikTravel
Sabtu, 05 Jun 2021 12:45 WIB
Foto: (libertpadjo/d'Traveler)
Sleman -

Menparekraf Sandiaga Uno segera menindaklanjuti kasus ambruknya jembatan di destinasi wisata Geosite Kabui di kabupaten Raja Ampat.

Diketahui 5 wisatawan yang luka masuk tidak menggunakan travel resmi tetapi menggunakan jalur ilegal.

"Untuk di Raja Ampat tadi bahwa wisatawan ini masuk secara ilegal atau tidak melalui proses, tidak melalui prosedur yang benar ini akan menjadi temuan kami," kata Sandiaga di Sleman, Jumat (4/6/2021).

Sandi memastikan, jika ada unsur pelanggaran hukum maka harus diproses melalui jalur hukum.

"Jika terjadi pelanggaran-pelanggaran dari sisi keamanan, misalnya dari sisi keselamatan tidak memakai pelampung maupun kesiapan daripada peralatan ini akan menjadi catatan dan jika perlu dilakukan teguran. Dan seandainya ada aspek pelanggaran hukum harus diproses secara hukum," tegasnya.

Sandiaga Uno di Slemans Foto: (Jauh Hari Wawan S/detikcom)

Selain itu, Kemenparekraf juga menyiapkan travel corridor arrangement untuk mencegah masuknya wisatawan luar negeri melalui jalur ilegal.

"Sehingga langkah-langkah ke depan antisipatif apalagi ke depan kita menyiapkan travel corridor arrangement ini bisa kita lakukan secara tegas bahwa kita harus mematuhi setiap prosedur. Pariwisata jika ingin berkualitas dan berkelanjutan harus patuh hukum," tegasnya.

Lebih lanjut, kasus di Raja Ampat ini menurut mantan Wakil Gubernur DKI itu bakal menjadi bahan kajian dalam penerapan CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability).

"Kejadian kecelakaan di destinasi wisata, 2 hari lalu di Anyer ada yang tenggelam, pemuda 15 tahun tenggelam, di Boyolali (Waduk Kedung Ombo) dimana 9 korban pada saat lebaran, dan beberapa kejadian termasuk hari ini yang belum dilaporkan kepada kami merupakan satu pengingat bagi kita semua bahwa kita harus terus tingkatkan protokol CHSE dan kepatuhan kita terhadap CHSE di setiap destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif," katanya.

Sebelumnya, sebanyak lima orang wisatawan mengalami luka-luka akibat jembatan di destinasi wisata Geosite Kabui yang biasa disebut batu pensil di kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat, tempat mereka berfoto ambruk. Insiden ambruknya jembatan ini membuat geger warga setempat.

Mengutip Antara, Jumat (4/6/2021) dari operator wisata lokal dan masyarakat Raja Ampat, Selasa, lima wisatawan tersebut melakukan perjalanan wisata ke Raja Ampat tidak menggunakan travel resmi tetapi menggunakan jalur ilegal untuk menghindari jumlah pungutan sesuai aturan yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat.

Bahkan insiden yang terjadi pada 27 Mei 2021 pukul 12.15 WIT tidak dilaporkan ke instansi terkait Pemkab Raja Ampat. Insiden tersebut seakan ditutupi dari publik dan juga instansi terkait pemerintah daerah.

Informasi tentang ambruk jembatan destinasi wisata batu pensil kabupaten Raja Ampat yang mengakibatkan lima orang wisatawan terluka itu, baru viral Senin (31/5) malam, setelah para operator wisata kabupaten Raja Ampat mendapatkan pengaduan salah satu wisatawan pengguna jasa travel ilegal tersebut yang merasa dirugikan dan pengaduan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui situs chse.kemenparekraf.go.id.

Pengaduan melalui situs chse.kemenparekraf.go.id membuat heboh masyarakat setempat, operator wisata lokal, pemandu wisata bahkan pemerhati pariwisata yang ada di kabupaten Raja Ampat sebab mereka berwisata ke Raja Ampat langsung dari Sorong tidak melapor kepada pemerintah daerah dan tidak menggunakan jasa masyarakat lokal sebagaimana aturan pemerintah daerah bagi pelaku usaha pariwisata yang beroperasi di wilayah tersebut.



Simak Video "Video: Sentilan Greenpeace ke Pemerintah soal Izin Tambang di Raja Ampat"

(bnl/bnl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork