Antartika memiliki fakta baru. Rupanya, ada suku yang lebih tua tinggal di sana sebelum Suku Maori.
Dilansir dari berbagai sumber, Antartika pertama kali ditemukan oleh ekspedisi Rusia tahun 1820. Sementara, pendaratan pertama dilakukan oleh penjelajahan Amerika Serikat pada tahun 1821.
Sebuah penelitian terbaru dari New Zealand menunjukkan bahwa penduduk asli mereka, Suku Maori, memiliki sejarah yang jauh lebih lama dibandingkan benua tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim peneliti, yang dipimpin oleh ahli biologi konservasi Priscilla Wehi dari Manaaki Whenua Landcare Research, melihat sejarah lisan serta literatur abu-abu tentang hubungan Antartika dan New Zealand.
"Kami menemukan hubungan ke Antartika dan perairannya telah terjadi sejak pelayaran tradisional paling awal dan kemudian melalui partisipasi dalam pelayaran dan eksploitasi yang dipimpin Eropa, penelitian kontemporer, penangkapan ikan, dan banyak lagi selama berabad-abad," kata Wehi.
Para peneliti menyoroti pelayaran selatan awal abad ke-7 oleh seorang kepala suku Polinesia Hui Te Rangiora dan krunya. Ini kemungkinan menjadikan mereka manusia pertama yang melihat perairan Antartika. Ini seribu tahun lebih dulu dari ekspedisi Rusia.
"Dalam beberapa narasi, Hui Te Ranngiora dan krunya terus ke selatan. Jauh ke selatan. Dengan melakukan itu, mereka kemungkinan adalah manusia pertama yang melihat perairan Antartika dan mungkin benua," tulisnya dalam makalah.
Temuan ini mungkin tidak terlalu mengejutkan bagi pembaca Maori. Karena suku Maori telah menceritakan kisah-kisah ini selama beberapa generasi.
"Narasi kelompok yang kurang terwakili dan hubungan mereka dengan Antartika masih kurang didokumentasikan dan diakui dalam literatur penelitian. Makalah ini mulai mengisi celah ini," dia mengungkapkan.
Maori juga merupakan bagian dari Zaman Pahlawan Eksplorasi Antartika pada abad ke-19 dan awal ke-20. Ini membantu penjelajahan Eropa dengan obat-obatan, konstruksi, keahlian ilmiah dan lahirnya perjalanan ke Antartika.
"Partisipasi Maori dalam pelayaran dan Ekspedisi Antartika terus berlanjut hingga hari ini tapi jarang diakui dan disorot," tulis para peneliti.
"Menumbuhkan lebih banyak ilmuwan Antartika Maori dan menggabungkan perspektif Maori akan menambah ke dalam program penelitian Selandia Baru dan pada akhirnya perlindungan dan pengelolaan Antartika," kata Wehi.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan