Antisipasi Penyebaran Varian India, Wisata Blitar Perketat Lagi Prokes

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Antisipasi Penyebaran Varian India, Wisata Blitar Perketat Lagi Prokes

Erliana Riady - detikTravel
Selasa, 15 Jun 2021 18:45 WIB
Blitar
Foto: (Erliana Riady/detikcom)
Blitar -

Virus Corona varian India menjadi perhatian para pengelola wisata di Blitar. Sebagai antisipasi tidak menyebar ke Blitar, pengawasan prokes pengunjung dari luar kota diperketat.

Seperti yang dilakukan pengelola Pantai Serang di Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Walaupun telah masuk zona hijau paparan COVID-19, namun pantai cantik ini tak henti menegakkan disiplin penerapan protokoler kesehatan.

Apalagi sejak adanya isu tsunami megatrush di pesisir selatan Jawa, jumlah kunjungan anjlok sampai 70 persen. Hal ini bukan berarti membuat pengelola lengah melaksanakan prokes, agar jumlah pengunjung mengalami kenaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keamanan kesehatan pengunjung tetap prioritas. Memang belum ada instruksi khusus dari dinas terkait dengan adanya varian India. Tapi nggak ada salahnya kami antisipasi dengan skrening lebih ketat kepada pengunjung dari luar kota," jawab Kades Serang, Dwi Handoko Pawiro.

Sementara Satgas COVID-19 Kota Blitar akan membangun tiga pos pantau. Pos itu didirikan di tiga lokasi sentral keluar masuknya warga dari dan keluar Kota Blitar. Sekretaris Satgas COVID-19 Kota Blitar, Hakim Sisworo mengatakan, tiga pos pantau akan dibangun di Stasiun Blitar, Terminal Patria dan PIPP Makam Bung Karno (MBK).

ADVERTISEMENT

"Kami lebih fokus yang di PIPP MBK. Karena pengunjung MBK itu didominasi warga luar kota. Nanti akan kami lakukan swab antigen acak atau random. Ke depannya, kami harap pengunjung MBK sudah membawa surat keterangan sehat atau bukti hasil antigen negatif," tandasnya.

Hakim mengaku, rakor terkait realisasi pos pantau akan dilakukan besok. Pihaknya juga meminta Disparbud Pemkot Blitar mensosialisasikan kepada pemilik home stay dan hotel untuk memasang plakat-plakat prokes.

"Kemudian selain MBK, seperti di Istana Gebang kami batasi jumlah pengunjung maksimal 30 orang tiap rombongan. Jangan sampai varian India ini kembali melumpuhkan pariwisata kita yang mulai bangkit kembali," pungkasnya.




(sym/sym)

Hide Ads