Fenomena kunjungan turis Aab ke Cipanas, Cianjur begitu melekat ke segala aspek. Toko suvenir juga kelontong di sana pun beradaptasi dengan keberadaan mereka.
Adaptasi itu bisa dilihat dari tulisan plang toko yang berhuruf Arab hingga jualannya pun khas Arab. Turis Arab yang datang ke Cipanas biasanya untuk berwisata terselubung, kawin kontrak.
Dalam kesempatan ini, tim detikcom bertemu dengan pemilik toko Lestari Al-Zahira. Ia menampik bahwa tokonya itu memang spesial buat orang-orang Arab tapi lebih ke mencari peluang yang ada saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau spesial turis Arab nggak. Mereka rata-rata berwisata ke sini. Kita terbuka buat umum," kata pemilik toko yang tak mau disebut namanya pada tim detikcom.
"Mereka kadang nggak bawa alatnya. Kita lihat peluang aja. Kalau spesifik nggak terlalulah. Mereka mengikuti sopir karena mereka tidak tahu lokasi," dia menerangkan.
Memang, saat kami tiba di lokasi, ada satu dua orang Arab yang mengunjungi toko khas Arab ini. Dilihat dari luar, toko khas Arab ini menjual sisa hingga vas khas asbak kesukaan orang Arab.
"Kita toko lumayan gede. Cari apa-apa di sini ada. Kebutuhan harian. Pasta gigi odol, makanan kaleng, dan snack," dia menjelaskan.
Meski pemilik menampik tokonya khusus turis Arab, namun dagangannya identik dan khas dengan huruf Arab. Karena, ada begitu banyak merk internasional yang tujuan impor ke Arab dan ada di toko ini.
"Cuma kalau Arab merek yang agak umum. Merek yang internasional," kata dia.
Toko Lestari Al-Zahira juga terdampak virus Corona karena penerbangan internasional tutup. Kini, mereka yang mengunjungi toko itu memang yang dari Jakarta atau tinggal di sini selama pandemi.
"Kalau libur, mereka ke sini setelah lelah kerja di Jakarta. Memang ada huruf Arab supaya turis Arab tahu dan bisa nyebut. Ada faktor kedekatan," ujar dia.
Anak Usaha Agen Travel Mati Suri
Selain toko suvenir dan kelontong, pemilik mengamini memiliki agen travel. Namun cabang usahanya itu diakui tak lagi punya permintaan.
"Tur travel dulu buat layanan memperpanjang visa. Ke Bali dan kalau ada masalah di negaranya bisa dipercepat balik ke sananya," kata dia.
"Pelanggan (turis Arab) terbanyak dari Saudi dibanding Timur Tengah lain seperti Qatar, Bahrain, Emirat dan lain-lain," dia menambahkan.
Selama mengelola toko suvenir juga kelontong, turis Arab ini tak ada yang menggunakan mata uang asing. Karena, kata pemilik toko, mereka sudah tahu aturan.
"Turis Arab yang datang ke sini bukan backpacker karena ada supirnya. Juga ada banyak money changer di sini," ujar dia.
Simak Video "Kawin Kontrak di Kota Santri"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)

Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum