Fosil Badak Raksasa Ditemukan di China

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fosil Badak Raksasa Ditemukan di China

Femi Diah - detikTravel
Sabtu, 19 Jun 2021 18:43 WIB
Badak raksasa
Foto: BBC
Jakarta -

Spesies baru badak raksasa ditemukan di barat laut China. Ukurannya sungguh luar biasa besar, lebih tinggi dari jerapah dan empat kalinya gajah Afrika.

Dikutip dari BBC, Sabtu (19/6/2021), badak purba raksasa dengan nama latin Paraceratherium linxiaense itu hidup sekitar 26,5 juta tahun yang lalu. Beratnya, mencapai 21 ton atau setara dengan empat ekor gajah Afrika dewasa besar.

Spesies itu tidak bertanduk dan kepalanya memiliki panjang 7 meter. Tinggi badak raksasa itu pun melebihi jerapah. Spesies itu juga beradaptasi dengan mencari makan dedaunan di puncak pohon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan baru itu disimpulkan dari fosil yang ditemukan di dekat Desa Wangjiachuan, Provinsi Gansu pada 2015.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Communication Biology pada Kamis (17/6), para ilmuwan mengatakan bahwa analisis dari fosil tersebut menunjukkan bahwa itu adalah fosil spesies baru yang berbeda dengan spesies badak raksasa yang sudah diketahui sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Menurut penelitian yang dipimpin oleh Dr Deng Tao dari Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi di Beijing dari tengkorak dan tulang rahang yang ditemukan dalam kondisi baik. Sebagai gambaran, hewan itu memiliki tengkorak yang ramping, serta batang hidung seperti yang dimiliki tapir modern,

Tim ilmuwan juga menemukan bahwa spesies baru itu terkait erat dengan badak raksasa yang pernah hidup di Pakistan. Ini sekaligus menunjukkan bahwa badak raksasa ini telah melakukan perjalanan melintasi Asia Tengah.

Keberadaan badak raksasa itu bukan sekadar menunjukkan soal spesies itu. Jika badak raksasa itu bisa berkeliaran bebas antara China barat laut dan anak benua India-Pakistan, itu menunjukkan bahwa Dataran Tinggi Tibet kemungkinan memiliki beberapa daerah dataran rendah pada saat itu.

"Kondisi tropis memungkinkan badak raksasa untuk kembali ke arah utara ke Asia Tengah, menyiratkan bahwa wilayah Tibet masih belum terangkat, dan menjadi dataran tinggi seperti saat ini," kata Prof Deng dalam keterangan tertulis.




(fem/fem)

Hide Ads