Sejumlah foto petugas membersihkan sampah pendaki Gunung Arjuna viral di media sosial. Warganet mengecam pendaki yang meninggalkan sampah di gunung.
Foto-foto itu diunggah akun Instagram resmi Taman Hutan Raya Raden Soerjo selaku pemangku kawasan konservasi Arjuno-Welirang. Akun @upttahuraradensoerjo itu mengunggah beberapa foto.
Salah satu foto menampilkan tumpukan sampah plastik kantong kresek, kemasan makanan hingga botol air mineral. Sampah memenuhi tanah berbatu dan semak belukar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pos Kopkopan, jalur Arjuno-Welirang via Tretes, sungguh tersayat hati kami melihat tumpukan sampah pendaki... (beberapa emoji menangis). Speechless, ternyata benar pendaki gunung belum tentu pecinta alam (beberapa emoji marah)," tulis @upttahuraradensoerjo, disimak detikcom, Senin (21/6/2021).
Foto berikutnya menampilkan petugas membersihkan sampah tersebut, dan dipindah ke kantong. Unggahan itu ditutup dengan plyer bertuliskan: Gunung Bukan Tempat Sampah. Bawa Kembali Sampahmu!
"Bagi kalian yang memiliki hobi mendaki gunung, belajarlah untuk menjadi orang yang bertanggungjawab, mencintai lingkungan dan menghargai hak orang lain untuk mendapatkan air yang tidak tercemar sampah yang kalian buang sembarangan. Bawa kembali sampahmu pulang, jangan tinggalkan sampah di gunung!" tulis akun itu.
Unggahan dua hari lalu itu dibagikan ke beberapa platform lain seperti Facebook. Hampir semua komentar menyayangkan perilaku tak bertanggungjawab itu. Beberapa juga menghujat.
"Sungguh terlalu," tulis @deviindrawati06.
"Banyaknya bocil yang naik gunung, bukan dari umurnya tapi perilakunya," kata @enggak_buncit.
"Dihukum seberat-beratnya saja kalau ketemu orangnya," pinta @sofyan_pasmada.
"Gak ada otak emang mereka," sungut @the_bayu.
Kepala UPT Tahura Raden Soerjo Ahmad Wahyudi membenarkan unggahan @upttahuraradensoerjo. Saat itu petugas membersihkan tumpukan sampah di 3 titik.
"Itu hari Sabtu (18/6) kemarin. Itu ada tumpukan sampah di Kopkopan, Pondokan dan Lembang Kijang. Yang paling banyak di Kopkopan. Mungkin pendaki minggu kemarin (13/6)," kata Wahyudi.
Wahyudi mengatakan pihaknya sengaja mengunggah agar diketahui warga dan pendaki lain, bahwa tindakan itu tak benar. "Sebelumnya ada sampah tapi sedikit, biasanya dibawa turun penambang belerang atau pendaki lain. Kali ini sangat banyak," katanya.
Pendakian Gunung Arjuna-Welirang dibuka sejak sebulan lalu dengan kapasitas maksimal 300 orang per hari. Sebelumnya kawasan ini ditutup karena regulasi masa pandemi dan cuaca ekstrem.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan