Pandemi virus Corona berdampak pada semua sektor, termasuk industri musik. Sejumlah aktivitas dibatalkan hingga kerugian pun dirasakan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa, pandemi secara dramatis telah mengubah kebiasaan dan kehidupan kita. Industri musik telah mendapatkan dampak yang kuat sejak tahun 2020.
"Konser dibatalkan, artis dan penyanyi menghadapi banyak tantangan, dan bahkan penggemar sangat terluka. Majalah Pollstar bahkan memperkirakan industri telah merugi lebih dari USD 30 Miliar tahun lalu akibat pembatalan konser dan live music," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam Webinar G-CINC Expert Series: Resilient Ecosystem, Stronger Cresendo, Senin (21/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku bisnis kekurangan pendapatan, teknis dan peluang. Sehingga menurut Sandi, perlu ditemukan cara untuk membangkitkan kembali industri musik yang terpuruk akibat Corona.
"Musisi dan praktisi lokal hampir tidak dapat beradaptasi karena banyak faktor, dari kurangnya pendapatan, teknis, dan peluang. Kita perlu menemukan perspektif baru tentang cara mengubah gameplay kita di industri musik," kata Sandiaga.
Dalam memperingati hari musik internasional dan Tahun Nasional Ekonomi Kreatif, sebuah acara untuk pembangkit ekonomi kreatif di bidang musik pun digelar. Global Center of Excellence and International Cooperation for Creative Economy (G-CINC) Expert Series merupakan kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan G-INC serta Kedutaan Besar RI di Havana. Acara ini fokus pada dinamika ekosistem musik dalam dan luar negeri.
Musik Ambon selalu jadi daya tarik bagi warga Indonesia maupun mancanegara. Kurang lebih, sudah dua tahun Ambon ditetapkan sebagai Kota Kreatif Berbasis Musik atau Ambon UNESCO City Music begitu pula dengan Havana. Keduanya menjadi gambaran teladan bagaimana musik bergerak dan mengubah komunitas pada umumnya.
"Kolaborasi seperti ini, antara Ambon dan Havana, harus menjadi contoh kerjasama industri musik di masa depan, keduanya adalah Kota Musik UNESCO, dan keduanya adalah gambaran teladan tentang bagaimana musik bergerak dan mengubah komunitas pada umumnya," kata Sandiaga
"Lanskap musik Indonesia kurang semarak tanpa Ambon, begitu pula Kuba tanpa Havana. Juga, fakta bahwa hari ini adalah Hari Musik Sedunia 2021, melambangkan momentum yang akan segera terjadi bagi kita untuk merayakan salah satu ciptaan manusia terbesar di dunia: Musik," tambahnya.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan