Seekor panda di kebun binatang Ueno Tokyo melahirkan pada hari Rabu (23/6/20211). Spesialnya, bayi pandanya kembar.
Direktur kebun binatang Yutaka Fukuda mengatakan kelahiran kembar adalah yang pertama bagi kebun binatang Ueno. Sampai saat ini, pengelola kebun binatang belum mengumumkan jenis kelamin duo panda itu.
"Ketika saya mendengar berita bahwa bayi kedua lahir, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak kegirangan," kata Yutaka seperti dikutip AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara kebun binatang Ueno, Naoya Ohashi, menyebut salah satu bayi panda itu, yang memiliki berat 124 gram, ditempatkan di inkubator.
Dia juga menyatakan induk panda "dalam keadaan sehat, dan dengan hati-hati merawat" bayi lainnya.
"Ketika panda memiliki anak kembar, mereka biasanya hanya membesarkan satu," kata Ohashi.
Ya, agar panda-panda itu tetap bisa sama-sama mendapatkan makanan secara alami. Caranya, penjaga kebun binatang akan menjadwal bayi-bayi panda itu untuk bersama induknya atau ditaruh di inkubator.
Sejak sebelum lahir, bayi-bayi panda itu sudah mendatangkan cuan bagi restoran di sekitar kebun binatang. Saat induk panda bernama Shin Shin diumumkan sedang mengandung, pengunjung sudah tidak sabar untuk melihatnya secara langsung.
![]() |
Restoran-restoran di sekitar kebun binatang itu pun menjadi tempat antre para pengunjung. Kabarnya, kelahiran duo panda itu sampai mengakibatkan saham restoran China di dekat kebun binatang itu melonjak.
Situasi itu sudah diprediksi pengelola kebun binatang. Mereka berkaca pada kelahiran anak panda Shin Shin sebelumnya. Dengan pasangannya Ri Ri, panda betina Shin Shin juga menyedot perhatian warga pada 2017. Waktu itu dia melahirkan panda betina, Xiang Xiang, di bulan Juni.
Seperti bayi panda lainnya, bayi panda kembar itu cuma bisa tinggal di Jepang selama dua tahun. Setelah itu, dia akan diterbangkan ke China. Saat ini, pejabat Jepang bernegosiasi untuk memperpanjang masa tinggalnya.
Masuk Daftar Hewan Rentan
Diperkirakan ada 1.800 panda raksasa yang tersisa di alam liar, terutama di hutan bambu di pegunungan China, menurut kelompok lingkungan WWF.
Sekitar 600 lebih hidup di kebun binatang dan pusat penangkaran di seluruh dunia. Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam mengklasifikasikan panda raksasa sebagai "rentan".
Mamalia menggemaskan dengan warna bulu kmbinasi hitam dan putih itu memang sangat populer di seluruh dunia. China meminjamkan mereka sebagai bagian dari program "diplomasi panda" untuk membina hubungan luar negeri.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol