Venesia masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO yang terancam punah. Badan penasihat lembaga itu mengatakan ada begitu banyak ancaman dari kapal pesiar besar yang berlabuh di pusat kotanya.
Rekomendasi atau rancangan keputusan terancam punah dibuat pada Senin lalu, mengutip pemberitaan CNN, Jumat (25/6/2021). Dalam laporan konservasi tahunan, Venesia telah ditambahkan ke agenda sementara untuk sesi pleno yang akan diadakan pada tanggal 16-31 Juli nanti.
Keputusan akhir akan diambil oleh Komite Warisan Dunia UNESCO. Laporan yang dihasilkan menjelang sesi memutuskan untuk mencantumkan Venesia dan lagunanya (Italia) pada daftar Warisan Dunia dalam Bahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu ancaman itu adalah kapal pesiar yang terus melintasi laguna Venesia. Mereka berlayar melalui pusat kota bersejarah meski pemerintah Italia telah memutuskan pelarangan.
Pemerintah pusat mengeluarkan dekrit pada bulan Maret yang melarang pelayaran kapal pesiar besar dari laguna. Pemerintah juga menuntut agar tender dibuka untuk pembangunan pelabuhan di masa depan di luar laguna.
Namun, sebagai pengganti solusi permanen, kapal dijadwalkan untuk tetap bisa berlabuh di dalam laguna sampai pelabuhan baru dibangun. Dan pemerintah kota mendorong pembangunan pelabuhan industri di dalam laguna, meski tidak di pusat kota untuk menjadi solusi permanen.
Sementara itu, pelabuhan komersial juga belum siap untuk kapal pesiar. Artinya kapal pertama yang berlayar ke perairan pada musim panas ini akan tetap bisa berlabuh di pusat kota, berlayar melewati pusat kota ikonik melalui Kanal Giudecca, Venesia.
Wakil walikota Andrea Tomaello mengatakan kepada CNN pada bulan Mei bahwa dermaga Marghera akan siap digunakan pada akhir musim panas.
Namun meski pengalihan kapal ke Marghera menjauhkan mereka dari pusat kota, hal itu tidak mengurangi dampak lingkungan dari keberadaan mereka di laguna.
"Sementara larangan hukum sudah ada untuk kapal lebih dari 40.000 gross ton memasuki Laguna Venesia, itu tidak memiliki efek praktis, karena tidak ada alternatif untuk menambatkan kapal-kapal besar ini," sebut UNESCO, dalam laporannya.
"Negara harus terus mencari solusi jangka panjang dengan sangat mendesak, memprioritaskan pilihan untuk melarang kapal besar mendekat. Sebaiknya mengarahkan mereka ke pelabuhan yang lebih cocok di wilayah tersebut," imbuh dia.
Dampak kompleks dari pariwisata massal yakni penurunan populasi yang konstan dan kekurangan mendasar dalam tata kelola juga manajemen. Hal itu menyebabkan hilangnya keaslian sejarah secara signifikan di Venesia.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!