Olimpiade 2020 Tokyo sudah di depan mata. Traveler yang tidak tinggal di Jepang sabar ya, kali ini Olimpiade cuma bisa ditonton warga yang ada di sana.
Olimpiade 2020 Tokyo dihelat mulai 23 Juli di bawah bayang-bayang pandemi virus Corona yang lajunya seperti tabel sinus cosinus alias naik turun. Setelah muncul wacana dihelat tanpa penonton, ajang olahraga multicabang paling akbar sejagat itu digeber dengan penonton kendati terbatas.
Dikutip dari Kyodo News, Jumat (25/6/2021), Olimpiade 2021 bisa ditonton langsung, namun cuma oleh penonton yang tinggal di Jepang. Jumlahnya pun dibatasi, maksimal 10 ribu orang di tiap acara dengan catatan itu 50 persen dari kapasitas venue.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, terbuka opsi pertandingan digeber tanpa penonton andai angka kasus Covid-19 meningkat.
Keputusan itu dibuat dalam pertemuan daring dari lima penyelenggara, termasuk Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach dan Gubernur Tokyo Yurike Koike.
Saat ini, situasi virus Corona di Jepang boleh dibilang membaik. Seiring dengan itu, jumlah warga yang divaksinasi Covid-19 terus bertambah.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mencabut keadaan darurat ketiga di Tokyo dan pembatasan virus Corona lainnya di wilayah lain pekan lalu.
Suga menyebut vaksinasi Covid-19 di Jepang telah dilakukan sebanyak 31 juta inokulasi hingga saat ini. Sekarang, rata-rata lebih dari 1 juta orang per hari mendapatkan suntikan di Jepang.
Jepang memang bergerak cepat melakukan vaksinasi Covid-19. Pemerintah melonggarkan pembatasan kriteria yang bisa mendapatkan vaksin Covid-19 dan membuka pusat vaksinasi massal di seantero negeri.
Baca juga: Ada Kampung Jepang di Kepulauan Seribu |
Keputusan Ada Penonton Olimpiade Tokyo Dikritik
Bukan tanpa dasar kekhawatiran itu mengemuka. Sebelumnya, ada laporan bahwa seorang atlet yang bakal berlatih di Jepang dinyatakan positif virus Corona. Atlet itu dari Uganda.
Atlet yang tidak disebutkan namanya itu dinyatakan positif setelah menjalani tes Covid-19 di Bandara Internasional Narita, di luar Tokyo, akhir pekan lalu. Dia pun ditolak masuk Jepang. Pemerintah mengatakan bahwa atlet dapat masuk ke negara itu setelah tes negatif Covid-19.
Atlet Uganda itu datang bersama sembilan atlet dan pelatihnya. Mereka adalah atlet-atlet dari cabang olahraga renang, tinju, dan angkat besi.
Simak Video "Video: Rencana Jepang Naikkan Pajak untuk Turis Asing"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia