Vaksinasi jadi solusi
Singapura akan menjalankan sejumlah usulan tadi bukannya tanpa persiapan. Negara itu memandang vaksin sebagai kunci keberhasilan untuk kembali hidup normal.
Singapura memang gencar melakukan vaksinasi pada warganya. Mereka berambisi untuk memberikan vaksin pada dua per tiga penduduknya pada Juli dan menargetkan akan tuntas seluruhnya pada 9 Agustus 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Vaksin sangat efektif dalam mengurangi risiko infeksi sekaligus penularan. Bahkan jika Anda terinfeksi, vaksin akan membantu mencegah gejala COVID-19 yang parah," kata para menteri.
Karena semakin banyak orang divaksinasi, cara Singapura dalam memantau jumlah infeksi COVID-19 setiap hari pun akan berubah. Mereka akan menerapkan cara yang serupa dengan melacak infeksi influenza yakni memantau yang sakit parah atau berapa banyak orang yang berada di unit perawatan intensif. Orang yang terinfeksi juga diizinkan untuk melakukan pemulihan di rumah.
"Kami tidak akan terlalu khawatir tentang sistem perawatan kesehatan yang kewalahan," papar mereka.
Sementara itu dengan kemunculan varian baru yang berpotensi lebih menular dan mengkhawatirkan dunia, para menteri mengatakan bahwa suntikan booster mungkin diperlukan di masa depan. Mereka menyarankan untuk dibuat program vaksinasi multi-tahun untuk COVID-19.
Tak cuma vaksin, Singapura juga menyarankan agar dilakukan pemeriksaan dan pengawasan ketat pada orang-orang sebelum melakukan acara sosial besar atau saat akan bepergian ke luar negeri. Tes PCR yang selama ini dilakukan dapat diganti dengan metode lain yang memakan waktu lebih cepat.
Mereka juga percaya, di masa depan akan lebih banyak tersedia perawatan COVID-19. Para menteri telah menunjukkan terapi yang efektif untuk mengobati sakit kritis dan mempercepat pemulihan serta mengurangi keparahan penyakit dan kematian.
Di samping itu, Singapura juga akan memberlakukan aturan ketat bagi warganya untuk taat pada protokol kesehatan. Warga akan didesak mempraktikkan tanggung jawab sosial untuk menjaga kebersihan dan menjauhi keramaian jika merasa tidak sehat.
"Dengan vaksinasi, tes, pengobatan dan tanggung jawab sosial, (hidup normal) dapat dilakukan dalam waktu dekat, ketika seseorang terkena COVID-19, respons kita bisa sangat berbeda dari sekarang," ujar para menteri.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!