Pembatasan pendakian Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) mempengaruhi pendapatan para guide dan porter. Sepi pendaki sama dengan sepi penghasilan buat mereka.
Pendakian Gunung Rinjani dibatasi maksimal 600 pendaki setiap hari. Itu jumlah pendakian total dari enam pintu (Sembalu, Senaru, Torean, Aik Berik, Timbanuh, dan Tetebatu) gunung api tertinggi kedua di Tanah Air tersebut.
Jumlah tersebut setengah dari kuota sebelum gempa Lombok dan pandemi virus Corona melanda. Menurunnya jumlah pendakian berimbas langsung terhadap pendapatan guide dan porter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendapatan teman-teman porter, guide, dan masyarakat lokal bisa dibilang sangat menurun, dampaknya sangat terasa. Setelah gempa kemudian pandemi, income merosot sekali," kata Ketua Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) NTB, Mirzoan Ilhamdi atau kerap disapa Ming, yang dihubungi detikTravel, Kamis (1/7/2021).
Sukardi, salah satu porter pendakian Gunung Rinjani, menyebut penurunan pendapatan bisa sampai 1/3 dari masa-masa sebelum gempa dan wabah Covid-19.
"Biasanya, seminggu bisa dua atau tiga kali mendampingi tamu, tapi sekarang sekali sepekan saja sudah bagus," kata Sukardi.
Sebelum gempa dan pandemi pas pick season pendakian Gunung Rinjani, Adi, sapaan karib Sukardi, bisa mendapatkan penghasilan pada kisaran Rp 6-7 juta sebulan.
"Mau usaha lain juga tidak mempunyai keahlian, jadi mau tidak mau menunggu pendaki yang membutuhkan porter saja," dia menjelaskan.
Lagipula, kata Adi, andai pandemi usai, belum tentu kuota pendakian bisa seperti sebelum gempa Lombok. Sebabnya, pembatasan kuota bukan semata-mata karena pandemi Covid-19.
"Pembatasan jumlah pendaki juga memperhitungkan kesediaan air bersih di atas. Sumber air di atas terbatas," kata Adi.
Saat ini, pendakian Gunung Rinjani lewat Sembalun dan Senaru, dua jalur favorit pendaki, dibatasi masing-masing 60 pendaki.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol