Yunani resmi membuka pintunya untuk turis asing sebulan terakhir. Tapi, ketidakpastian perjalanan membuat turis ragu untuk berkunjung.
Mengutip AP News, pendapatan dari perjalanan turis ke Yunani turun lebih dari 75 persen pada tahun lalu dibandingkan dengan 2019. Dari 18,2 miliar euro atau sekitar Rp 313 juta triliun pemasukan menjadi 4,3 miliar euro atau sekitar Rp 73 triliun.
Wisata Yunani mulai dibuka lagi sejak sebulan lalu. Pemilik bisnis sudah membuka hotel, toko, dan restoran. Dorongan vaksin Covid-19 semakin cepat dan kepercayaan diri untuk melakukan perjalanan pun meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yunani menjadi salah satu negara Uni Eropa pertama yang menyatakan dirinya terbuka untuk pariwisata tahun ini. Yunani telah mengizinkan pengunjung internasional masuk dengan syarat membawa hasil tes Corona negatif, bukti vaksinasi atau bukti pemulihan dari COVID-19.
![]() |
Kendati sudah membuka gerbang untuk turis asing, nyatanya ketidakpastian aturan perjalanan yang terus berubah membuat banyak orang ragu untuk liburan. Sehingga, pariwisata Yunani belum juga bangkit.
"Situasinya benar-benar berubah-ubah sekarang," kata pengelola dua hotel dan pusat scuba diving di Kokkari, Alexandros Malagaris.
"Tentu saja, pariwisata sangat sensitif terhadap semua yang terjadi di dunia dan pandemi adalah situasi yang serius," dia menambahkan.
Meski pemesanan di pusat selam tinggi, namun pemesanan hotel rendah. Biarpun begitu, mereka tetap yakin dengan kedatangan turis.
"Kami sudah menantikan Agustus dan September yang sangat kuat dan tampaknya musim kami akan diperpanjang hingga pertengahan Oktober," kata Malagris.
![]() |
Harapan lain juga diungkapkan oleh pemilik bisnis lainnya yang ingin menebus kerugian yang menimpa pada tahun lalu. Selain pandemi, pulau tersebut juga mengalami kerusakan akibat gempa bumi kuat di Oktober dan badai hebat di bulan Februari.
"Banyak toko tutup dan karena gempa (beberapa) toko rusak, rusak total dan tidak sibuk sama sekali," katanya.
"Kami membuka diri untuk bertahan hidup, untuk membayar sewa kami, untuk membayar orang-orang yang bekerja dengan kami, staf saya. Tapi tentu saya berharap itu menjadi lebih baik," dia menambahkan.
Pernyataan Asosiasi Pengusaha Perhotelan Samos dan Kepala Grup Doryssa Hotel and Resorts pada awal Juni menyebut hotel beroperasi dengan kapasitas rata-rata sekitar 20-25%. Awalnya sempat ada optimisme peningkatan yang diharapkan pada bulan Agustus. Target yang dipatok kapasitas hotel di Yunani terisi hingga sekitar 65%.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!