Babak Baru! Dulu Yayasan Soeharto, Kini TMII Ditangani Pengelola Borobudur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Babak Baru! Dulu Yayasan Soeharto, Kini TMII Ditangani Pengelola Borobudur

Jauh Hari Wawan S - detikTravel
Sabtu, 03 Jul 2021 19:58 WIB
Pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) resmi diambil alih negara mulai April 2021. Kondisi terkini beberapa wahana tutup dan pengunjung pun sepi.
Foto: (Putu Intan/detikcom)
Yogyakarta -

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu BOKO (TWC) mendapatkan kepercayaan baru. TWC bakal mengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) selama 25 tahun.

Setelah dikelola oleh Yayasan Harapan Bangsa milik keluarga Soeharto sejak 1977, TMII telah diserahkan kepada Sekretariat Negara pada 30 Juni 2021. Itu setelah dirilisnya Perpres Nomor 19/2021 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 31 Maret 2021 dan diundangkan Menkumham Yasonna Laoly pada 1 April 2021.

TMII, destinasi yang diresmikan pada tanggal 20 April 1975, itu memiliki fasilitas yang terdiri dari 34 anjungan setiap provinsi seluruh Indonesia (anjungan daerah), 16 museum, tujuh tempat ibadah, 12 unit flora dan fauna, sembilan wahana rekreasi, dan 17 fasilitas berupa hotel dan resto, art shop dan gallery, lease of dan public transportation yang diperuntukkan bagi wahana pelestarian budaya Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, TWC, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pariwisata, dalam bentuk Kerja Sama Pemanfaatan (KSP). mengelola TMII mulai 1 Juli 2021.

Direktur Utama TWC, Edy Setijono, menyebut TWC memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mengelola TMII. D antaranya, community engagement, cultural entertainment, education and preservation, tourism dan international events. Itu bakal ditampilkan dalam wajah baru TMII sebagai Indonesia Opera.

ADVERTISEMENT

Edy bilang keberadaan Taman Mini menjadi representasi keragaman dan kekayaan potensi bangsa Indonesia, sekaligus bisa memikat turis asing.

"Keberadaan TMII diperlukan untuk melestarikan budaya dan nilai asli Indonesia serta membangun karakter bangsa dengan semangat persatuan dengan keberagaman. Melalui kerja sama pemanfaatan TMII, diharapkan tercipta sebuah landmark Indonesia yang juga mengoptimalisasi wisatawan global nantinya," kata kata Edy melalui rilis resmi TWC yang diterima detikcom, Sabtu (3/7/2021).

Kesempatan TWC menangani TMII itu dikukuhkan melalui penandatanganan kerja sama pemanfaatan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

"Kami sampaikan ke Kemensesneg, bahwa TMII harus dikembangkan secara gotong royong. TMII ini harus menjadi kebanggaan semua. Tentunya kami sangat berharap kita bisa segera bergerak bersama dan memilih format yang tepat, agar cita-cita TMII sebagai etalase budaya Indonesia bisa segera terwujud," dia menjelaskan.

Sementara itu, Sekretaris Menteri Sekretariat Negara Setya Utama menyebut kerja sama itu sekaligus mengakhiri kerja sama TMII dengan Yyasan Harapan Bangsa.

"Tanggal 1 Juli 2021 menandakan babak baru dimulainya pengelolaan TMII oleh PT. TWC, sekaligus menandai berakhirnya kerja para direksi TMII yang lama, terkait dengan status pegawai, sesuai dengan perpres masih dapat dipekerjakan kembali dengan mekanisme yang berlaku sesuai tata kelola BUMN," kata Setya Utama.

Setya Utama mengingatkan kepada pengelola TMII yang baru agar selalu profesional dan proper dalam mengelola TMII. Dia optimistis PT TWC sudah memiliki konsep desain pengembangan TMII yang mengacu pada Perpres 19 Tahun 2021.

"Utamanya, dalam mentranformasi TMII sebagai kawasan terbaik untuk menikmati budaya dari beragam daerah di Indonesia, tetap berperan dalam melestarikan budaya bangsa serta TMII sebagai Destinasi wisata seluas 150 hektar itu harus dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dan lebih bermanfaat bagi negara," ujar Setya.

"Kita memilih PT TWC sebagai BUMN untuk mengelola Taman Mini secara proper, bukan kepada korporasi swasta yang mungkin menjanjikan keuntungan lebih besar kepada negara, karena kita tidak berorientasi mengeruk keuntungan semata, misi kita lebih kepada upaya menjaga dan tetap melestarikan budaya melalui pariwisata yang telah menjadi 'landmark'nya TMII," kata dia.




(fem/fem)

Hide Ads