PPKM Darurat, Pelaku Wisata di Kulon Progo Patuh dan Legawa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

PPKM Darurat, Pelaku Wisata di Kulon Progo Patuh dan Legawa

Jalu Rahman Dewantara - detikTravel
Sabtu, 03 Jul 2021 22:11 WIB
Penutupan Objek Wisata Pantai Glagah, Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Sabtu (3/7/2021).
Foto: (Jalu Rahman Dewantara / detikcom) Penutupan Objek Wisata Pantai Glagah, Kalurahan Glagah, Kapanewon Temon, Kulon Progo, Sabtu (3/7/2021).

Selain wisata alam, sejumlah destinasi wisata kuliner di Kulon Progo, DIY, juga tutup selama PPKM Darurat. Salah satunya Kedai Kopi Ampirono di Kapanewon Girimulyo.

"Kami akan mengikuti program pemerintah. Jadi sampai tanggal 20 Juli, Ampirono tutup dan seluruh karyawan dirumahkan," ucap Pengelola Kedai Kopi Ampirono, Syarif Omela.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syarif mengatakan keputusan menutup kedai selama pemberlakuan PPKM darurat ini merupakan bentuk kepatuhan pihaknya terhadap kebijakan pemerintah. Meski diakuinya cukup berat, langkah ini tetap diambil sebagai upaya menekan laju peningkatan jumlah kasus COVID-19.

Misalnya tetap buka dengan sistem take away seperti yang dibolehkan dalam aturan PPKM darurat, Syarif menyebut hal itu akan sia-sia belaka. Sebab, konsep utama yang diusung kedai ini adalah wisata kuliner dengan menikmati nuansa alam pedesaan. Sehingga tujuan utama masyarakat datang ke kedai ini tak hanya sebatas untuk makan saja.

ADVERTISEMENT

Selain itu, kawasan yang didiami kedai ini belum terjangkau layanan pesan antar online. "Misalkan kami tetap buka dengan sistem take away jelas nggak bisa. Sebab di sini aplikasi kaya Go-food dan sejenisnya itu gak bisa diakses. Makannya mau nggak mau kita tetap tutup," ujarnya.

Syarif menyebut selain pihaknya, pengelola usah kuliner lain di sekitar Kedai Kopi Ampirono juga mengambil langkah serupa. Menurutnya pengusaha kuliner yang tergabung dalam Paguyuban Usaha Wisata Kuliner kawasan Girimulyo dan Nanggulan, di antaranya Kedai Ingkar Janji dan Dadap Sumilir, telah memberi sinyal untuk menutup usaha selama berlangsungnya PPKM darurat.

"Untuk beberapa (wisata kuliner sekitar Girimulyo dan Nanggulan) sudah satu suara. Tapi ada beberapa yang belum. Nah kebetulan hari ini kami sudah mengadakan pertemuan dengan paguyuban pengelola wisata kuliner di sekitar sini. Tadi sharing juga, untuk kopi Ampirono sendiri ambil keputusan cepat untuk libur," ucap Syarif.

"Tadi teman-teman masih pada mikir, lalu saya menyarankan agar ikut libur saja. Karena kalau tetap buka bisa jadi bumerang buat warung kita sendiri," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya seluruh destinasi wisata di Kulon Progo, DIY ditutup selama pemberlakuan PPKM darurat 3-20 Juli 2021. Satgas COVID-19 Kulon Progo beserta TNI dan Polri terjun langsung menutup tempat wisata pada hari ini.

Kebijakan penutupan ini berlaku bagi seluruh objek wisata di Kulon Progo, baik itu yang dikelola pemerintah, swasta maupun swadaya masyarakat. Adapun total obwis yang dikelola pemerintah di kabupaten ini sebanyak 8, sedangkan yang dikelola swasta dan masyarakat sejumlah 23.


(sym/ddn)

Hide Ads