Sempat tutup 2 pekan, tempat wisata di bawah pengelolaan Pemkab Bantul harus tutup 2 pekan lagi karena PPKM darurat, termasuk pantai Parangtriitis.
Pemkab meminta pelaku wisata untuk legowo, sedangkan pelaku wisata pantai mengaku pasrah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, bahwa menindaklanjuti instruksi Mendagri No.15 tahun 2021 tentang penerapan PPKM darurat dan instruksi Gubernur No.17 tahun 2021 tentang penerapan PPKM darurat di DIY maka seluruh tempat wisata di Bantul tutup sementara hingga tanggal 20 Juli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi seluruh tempat wisata di Bantul, seluruhnya ya, itu kita tutup selama 17 hari dimulai dari besok (3/7/2021) sampai 20 Juli," katanya saat ditemui di Kompleks Parasamya Bantul, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Jumat (2/7/2021) kemarin.
Terkait dengan adanya bantuan bagi masyarakat yang menggantungkan hidup di sektor wisata, Halim mengaku memprioritaskan bantuan bagi yang betul-betul terdampak. Sementara bagi yang masih bisa bertahan, dia meminta agar untuk legowo.
"Ada derajat terdampak masyarakat kita itu maka kita akan memprioritaskan yang paling terdampak secara ekonomi. Semuanya terdampak, tapi yang paling rentan inilah yang jadi prioritas kita memberikan BLT (bantuan langsung tunai) yang sangat terbatas," katanya.
"Ingat BLT kita sangat terbatas karena APBN dan APBD kita semua difokuskan kepada penanggulangan COVID-19, termasuk kita kekurangan anggaran untuk menyediakan BLT, tidak seperti awal-awal dulu. Untuk itu BLT yang lebih sedikit kita prioritas untuk yang betul-betul terdampak," lanjut Halim.
Dihubungi terpisah, pelaku wisata di pantai selatan Kabupaten Bantul yakni Henri mengaku pasrah terhadap keputusan pemerintah yang menutup sementara tempat wisata mulai tanggal 3-20 Juli 2021. Mengingat keputusan itu keputusan Presiden RI.
"Ya kita pasrah saja, kan tidak mungkin melawan pemerintah," kata saat dihubungi wartawan.
Menyikapi hal tersebut, dia menyebut jika saat ini para pemilik rumah makan dan pedagang di kawasan Pantai Depok sudah tidak kulakan dagangan. Semua itu karena kawasan Parangtritis tutup lagi selama 2 pekan.
"Ya kita tidak kulakan lagi karena tidak mau rugi banyak, kan dua pekan yang lalu sudah rugi karena ada pengumuman dadakan pantai tutup 2 pekan," ucapnya.
Namun, untuk meminimalisir kerugian para pemilik rumah makan seafood masih bisa melayani konsumen dengan cara sistem cash on delivery (COD) atau pesan antar. Pasalnya besok kawasan Parangtritis tutup sementara.
"Ya solusinya seperti itu, masih layani namun tidak bisa makan di tempat dan pesanan bisa diambil sendiri jika memungkinkan atau diantar di rumah pemesan," katanya.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!