Usai memutuskan berdamai dengan COVID-19, Singapura mulai melakukan relaksasi hingga mengeluarkan wacana untuk membuka perbatasan kembali.
Rencana itu pun diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Ong Ye Kung dalam sebuah wawancara eksklusif bersama media The Straits Times Kamis pekan lalu (1/7).
Dikutip detikTravel Senin (5/7/2021), Ong juga menyebutkan kalau nantinya pemerintah Singapura berwacana untuk membolehkan perjalanan wisata ke negara yang telah mencapai target vaksinasi massal akhir tahun 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau tak menyebut detail, nantinya warga Singapura diperbolehkan bepergian ke negara seperti Amerika Serikat, Hong Kong hingga Uni Eropa.
"Ketika kurva mulai turun dan vaksinasi meningkat, menyebabkan turunnya jumlah infeksi menjadi tiga per 100.000. Kita harus mencontoh negara seperti itu secara serius," ujar Ong.
Selain itu, wacananya pemerintah Singapura juga akan membiarkan lebih banyak orang yang ingin makan bersama. Kini, hanya diperbolehkan maksimal dua orang untuk dine-in bersama.
Hal itu menindaklanjuti rencana Singapura untuk menjadikan virus COVID-19 layaknya penyakit endemik seperti flu. Adapun, target vaksinasi terus digenjot bersama dengan kemampuan tracing dan lainnya.
Per 29 Juni yang lalu, Kementerian Kesehatan Singapura telah mencatat sebanyak 5.419.555 dosis vaksin yang telah disuntikkan ke 3.316.337 individu.
Sekitar 2.103.218 individu Singapura bahkan disebut telah menerima dosis vaksin kedua. Pemerintah Singapura sendiri menargetkan sekitar dua per tiga masyarakatnya divaksin pada Hari Kemerdekaan mereka pada 9 Agustus mendatang.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol