Cerita Traveler yang Wisata Vaksin di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita Traveler yang Wisata Vaksin di Bali

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 06 Jul 2021 08:11 WIB
Pantai Sanur ditutup selama penerapan PPKM Darurat. Meski begitu, aktivitas penyeberangan ke Pulau Nusa Penida dan kegiatan nelayan tetap diizinkan beroperasi.
Ilustrasi wisata Bali (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Denpasar -

Di tengah pandemi, tak sedikit wisatawan yang memilih untuk mendapatkan suntik vaksin Covid-19 di Bali. Wisata sekalian vaksin.

Demi memulihkan pariwisata Bali, tak sedikit program yang diajukan oleh pemerintah. Mulai dari Work From Bali (WFB), hingga yang terbaru wisata vaksin dari Bali.

Faktanya, tak sedikit wisatawan yang pergi ke Bali untuk berwisata sambil bekerja. Bahkan, ada juga yang sekalian vaksin dari sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya adalah Alifah (bukan nama sebenarnya), salah satu pekerja kreatif asal Jakarta yang kini tengah memilih untuk bekerja dari Bali. Tak hanya bekerja, Alifah juga menyempatkan diri untuk ikut vaksinasi di sana.

"Sudah dua minggu, kemarin sama minggu ini. Terus kenapa di Bali? Di Jakarta enggak bisa ngapa-ngapain, bosan," ujar Alifah saat dihubungi detikTravel, Senin (5/7/2021).

ADVERTISEMENT

Tiba di Bali pada tanggal 26 Juni kemarin, awalnya Alifah mengaku hanya ingin melakukan WFB karena penat akan situasi di Jakarta. Hanya tak berapa lama, muncul PPKM Darurat yang memaksa traveler untuk vaksin sebagai syarat perjalanan.

"Karena persyaratan pesawat. Pertama, gue pengennya vaksin di Jakarta. Pengennya sebelum ke Bali, tapi orang-orang pada kaget vaksin. Takut jadi kluster baru. Dekat rumah gue banyak yang kena," tutur Alifah.

Akhirnya, Alifah berinisiatif untuk mengikuti program vaksinasi yang diadakan di Universitas Udayana pada hari Sabtu pekan lalu, bertepatan dengan dimulainya PPKM Darurat.

Mendaftar sejak hari Kamis atau H-2, ternyata program vaksinasi di Universitas Udayana berlangsung baik dan cepat. Selain itu, Alifah juga merasa lebih aman.

"Buat ukuran vaksinasi umum cepat. Gue datang jam 10-an, jam 11 sudah selesai. Sisanya setengah jam nunggu print-an vaksin," tuturnya.

Pantai Sanur ditutup selama penerapan PPKM Darurat. Meski begitu, aktivitas penyeberangan ke Pulau Nusa Penida dan kegiatan nelayan tetap diizinkan beroperasi.Pantai Sanur ditutup selama penerapan PPKM Darurat. Meski begitu, aktivitas penyeberangan ke Pulau Nusa Penida dan kegiatan nelayan tetap diizinkan beroperasi. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

Alifah mendapatkan vaksin Sinovac serta sertifikat yang nantinya bisa dijadikan syarat kembali ke Jakarta. Hanya menurutnya, ia akan melanjutkan vaksinasi kedua di Bali dan menunggu hingga PPKM Darurat selesai.

"Gue kayaknya nunggu PPKM beres saja. Kalau enggak ada yang urgent, enggak balik dulu. Gue malah takut di Jakarta. Yang gue baca dari berita udah undetected saja," ujarnya.

"Planning gue either akhir Agustus, gue lihat dulu. Rencana mau vaksin (kedua) di sini saja," dia menambahkan.

Alifah juga bercerita, kalau saat ini ia melakukan WFB dari sebuah villa di bilangan Kerobokan. Dia pun mengaku tak banyak keluar vila dan lebih sering bekerja dari teras vilanya saja.

Bali sendiri juga tengah menerapkan PPKM Darurat, dimana semua restoran diminta hanya melayani take-away. Lagipula, tempat wisata Bali harus ikut aturan untuk tutup sementara waktu di tengah pengetatan.




(rdy/fem)

Hide Ads