Kawasan Kuta yang dulu jadi primadona wisatawan kini sunyi senyap bak kota mati. Kuta ditinggalkan pelaku wisata dan turis di masa PPKM Darurat.
Pemerintah pusat memutuskan untuk memberlakukan PPKM Darurat mulai 3-20 Juli 2021 guna menekan pertambahan kasus COVID-19. Kebijakan ini berimbas pada sektor pariwisata termasuk Kuta di Bali yang biasanya dipadati wisatawan.
Baca juga: Nasib Wisata Vaksin di Tengah PPKM Darurat |
Di hari pertama pemberlakuan PPKM, pembaca detikcom, Sabrina Hutajulu sempat memotret kondisi Pantai Kuta yang ditutup. Ia menuturkan, tak ada aktivitas wisata di sana. Semua toko juga tutup dan jalanan sangat lengang.
"Sebelum PPKM ramai orang-orang di sana. Ada penyewa papan selancar, tukang minuman, tenda-tenda untuk wisatawan, dan pedagang yang suka menjajakan gelang itu juga ada. Tapi kemarin (PPKM hari pertama) kosong sama sekali. Di Kuta betul-betul kosong. Nggak ada aktivitas di pantai," katanya saat dihubungi via telepon, Selasa (6/7/2021).
Salah satu spot favorit wisatawan di Kuta yaitu Beachwalk juga kini ditutup. Kondisinya begitu sepi, berbeda 180 derajat dengan sebelum pandemi yang biasanya dipadati wisatawan bahkan tak jarang orang-orang sulit mencari parkir.
"Sepi sekali di Kuta. Di Jalan Legian sepi sekali. Beachwalk tutup total, nggak dibuka sama sekali," tuturnya.
Sabrina mengatakan, kondisi Kuta saat PPKM Darurat ini begitu memprihatinkan. Pasalnya, sebelum PPKM Darurat pun wisata Bali belum pulih seperti kondisi normal. Soal program Work from Bali (WfB) yang kerap digaungkan juga tak begitu terasa di Kuta.
"Di Kuta betul-betul mati suri. Kosong semua. Tutup semua. Waktu WFB tidak terlalu terlihat Bali ramai. Biasa saja, nggak terlalu banyak wisatawan," ia mengungkapkan.
Baca juga: Cerita Traveler yang Wisata Vaksin di Bali |
Simak Video "Video: Kemeriahan Perayaan Malam Tahun Baru di Pantai Kuta Bali"
(pin/ddn)