Puluhan juta, tepatnya 34 juta pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) merasakan dampak mendalam terkait penerapan PPKM darurat. Sebelumnya, dampak pandemi sudah terbilang ada perbaikan meski masih rendah persentasenya.
Mereka dalam PPKM darurat, pekerja yang tidak berada dalam kategori esensial dan kritikal dilarang datang ke tempat kerja atau bekerja dari rumah. Penyetopan mobilitas jadi faktor utama.
"Dampaknya (PPKM darurat) luar biasa karena menghentikan mobilitas. Tadinya 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara berkala) masih bisa diakomodasi dalam bingkai CHSE," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam temu wartawan mingguan secara daring, Senin (12/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika mengurangi mobilitas maka kita ada penutupan destinasi dan lain-lain. Ada 34 juta pekerja parekraf yang sudah 2 minggu dirumahkan. Jika tidak di sektor esensial tentu nggak berkegiatan," imbuh dia menerangkan.
Sandi menyebut bahwa efek PPKM darurat akan dirasakan pada bulan depan. Para pengusaha akan berpikir apakah akan terus merumahkan pekerjanya atau mengambil keputusan lain.
"Efek di bulan depan. Pelaku parekraf saat mengambil keputusan bila PPKM darurat dilanjutkan apakah harus memperpanjang perumahaan pekerja dan juga melihat bantuan dari pemerintah," tegas Sandi.
Di sisi lain, Pemprov Bali tetap berharap ada WFB di masa PPKM darurat. Sandi pun memberi tanggapan yang tegas.
"(WFB) tegas ditunda setelah PPKM darurat," kata dia.
"Saat kondisi PPKM darurat berakhir kita akan pencet tombol. Karena destinasi Bali sudah menyiapkan berbagai hal selama ini agar bisa menerima wisatawan lagi," imbuh dia.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!