Ribuan Makam Tanpa Nama Ditemukan di Kanada, Diduga Korban Genosida

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ribuan Makam Tanpa Nama Ditemukan di Kanada, Diduga Korban Genosida

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 14 Jul 2021 15:20 WIB
Ilustrasi makam
Ilustrasi makam. Foto: Thinkstock
Ontario -

Ribuan makam tanpa identitas ditemukan di Kanada. Ini diduga merupakan makam Suku Penelakut yang menjadi korban genosida.

Beberapa pekan ini publik dikejutkan dengan penemuan lebih dari 1.000 makam misterius di berbagai penjuru Kanada. Makam-makam ini disinyalir menjadi peristirahatan terakhir bagi anggota Suku Penelakut yang merupakan penghuni awal daratan Kanada.

Baru-baru ini, ditemukan lagi 160 makam di dekat sekolah asrama yang merekrut penduduk pribumi Kanada. Ini merupakan penemuan keempat dalam beberapa minggu terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan ini tentu menghebohkan, mengingat banyaknya makam yang mengindikasikan terjadinya genosida pada suku tersebut. Selain itu, penemuan ini juga mengingatkan masyarakat akan masa lalu Kanada yang menyakitkan dan kebijakan asimilasi paksa yang pernah dilakukan pada masyarakat adat.

"Kami berada di titik di mana kami harus menghadapi trauma karena tindakan genosida ini," kata Kepala Suku Penelakut Joan Brown seperti dikutip dari AFP, Rabu (14/7/2020).

ADVERTISEMENT

"Ini puncak gunung es," kata Mantan Wakil Presiden Persatuan Kepala Suku Indian British Columbia, Bob Chamberlin.

Chamberlin memperkirakan, masih ada puluhan kuburan tanpa identitas lainnya yang belum ditemukan.

Sementara itu Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengungkapkan bela sungkawanya kepada Suku Penelakut. Ia turut prihatin dengan penemuan makam-makam itu.

"Hati saya hancur untuk Suku Penelakut dan untuk semua komunitas adat di seluruh negeri," katanya di hadapan wartawan.

"Kami tidak dapat mengembalikan mereka yang telah tiada, tetapi kami dapat dan akan terus mengatakan yang sebenarnya, sama seperti kami akan terus bekerja dalam kemitraan dengan masyarakat adat untuk memerangi diskriminasi dan rasisme sistemik dengan tindakan nyata dan nyata," ujar Trudeau.

Sebagai informasi, sekolah asrama pribumi di Pulau Penelakut, sebelah barat Vancouver, merekrut siswa pribumi di akhir abad ke-19 sampai dengan 1975. Dengan penemuan makam tersebut, diduga sekolah ini melakukan pembunuhan kepada para siswanya.

Dugaan itu muncul setelah pada Juni lalu ditemukan 215 mayat anak-anak di Kamloops British Columbia. Kemudian 715 kuburan tanpa identitas di Marieval Saskatchewan dan 182 di Cranbrook, tenggara British Columbia.

Setiap penemuan ini nyatanya mengingatkan kembali para penduduk pribumi mengenai trauma yang dialami sekitar 150.000 anak. Mereka terpisah dari keluarga, bahasa, dan budayanya. Hingga tahun 1990, anak-anak suku tersebut dipaksa mendaftar di 139 sekolah berasrama di seluruh negeri.

Sayangnya, banyak siswa yang mendapatkan perlakuan buruk, termasuk pelecehan seksual. Ada lebih dari 4.000 anak meninggal di halaman sekolah. Tim investigasi pun menyimpulkan bahwa pemerintah Kanada terlibat dalam genosida budaya.

Pada tahun 2008, Perdana Menteri Stephen Harper telah mengeluarkan permintaan maaf atas nama rakyat Kanada untuk para korban.




(pin/ddn)

Hide Ads