Pesawat kargo Emirates berhasil mencatatkan prestasi. Maskapai ini berhasil mengangkut 600 Ton vaksin COVID-19 atau setara 150 juta dosis ke seluruh dunia.
6 Juli 1885 jadi tanggal yang bersejarah bagi industri pengobatan dan perawatan modern. Pada 6 Juli 1885, Louis Pasteur memberikan vaksin pertama yang dilemahkan kepada pasien manusia.
Selama 135 tahun berikutnya, penemuan vaksin untuk berbagai penyakit berkembang dengan pesat. Selama pandemi COVID-19, para ilmuwan di seluruh dunia berlomba untuk menghadirkan vaksin untuk memerangi virus COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam misi membuka lebar akses terhadap vaksin COVID-19, Emirates SkyCargo terus meningkatkan distribusi vaksin COVID-19 dari lokasi manufakturnya ke berbagai tujuan di seluruh dunia, terutama ke negara berkembang.
Hingga saat ini, Emirates SkyCargo telah menerbangkan 150 juta dosis vaksin COVID-19 melalui Dubai. 150 Juta dosis vaksin itu setara dengan berat 600 Ton vaksin.
Jutaan dosis vaksin COVID-19 itu telah diterbangkan Emirates ke lebih dari 80 tujuan di enam benua di dunia. Total ada enam jenis vaksin COVID-19 yang berbeda yang diangkut Emirates.
Dari rilis pers yang diterima detikTravel, Rabu (14/7/2021), Emirates SkyCargo pun jadi pemimpin global dalam transportasi udara untuk obat-obatan yang sensitif terhadap suhu, termasuk vaksin COVID-19.
Pada bulan Januari 2021, Emirates SkyCargo menjalin kerja sama dengan DP World, International Humanitarian City, dan Bandara Dubai untuk membentuk Aliansi Logistik Vaksin Dubai yang bertujuan untuk mengangkut vaksin COVID-19 secara cepat ke negara-negara berkembang melalui Dubai.
Kerja sama ini diikuti dengan penandatanganan MoU dengan UNICEF pada Februari 2021 untuk mempercepat pengangkutan vaksin COVID-19 ke seluruh dunia di bawah inisiatif COVAX.
Pada puncak pandemi COVID-19, Emirates telah menerbangkan hampir 200 ton obat-obatan setiap harinya. Emirates juga mendedikasikan infrastruktur bersertifikat GDP di hub Dubai untuk menangani obat-obatan tersebut.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum