Sejumlah kota di China terus mewaspadai penyebaran virus Corona. Salah satu langkahnya, melarang warga yang belum divaksin Covid-19 untuk keluyuran di tempat ramai.
Kota Hancheng, Provinsi Shaanxi, tidak mengizinkan warga tanpa vaksin memasuki pasar, swalayan, hotel, restoran, kendaraan umum, pertunjukan seni, dan instansi pemerintahan.
Kebijakan tersebut diumumkan pada Selasa (13/5) dan mulai berlaku efektif di seluruh wilayah kota itu mulai hari in, Kamis (15/7). Orang-orang yang bisa menunjukkan sertifikat vaksin tidak termasuk dalam larangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah media di China menyebut kebijakan tersebut diambil karena di setiap kasus positif COVID-19 selalu ada yang bermula dari kasus tanpa gejala.
Kebijakan serupa ditempuh oleh pemerintah Kabupaten Feixian, Provinsi Shandong, mulai Rabu (14/7).
Distrik Deyang di Provinsi Sichuan melarang orang tanpa vaksin memasuki areal sekolah, perpustakaan, dan klinik kesehatan per 17 Juli.
Beberapa distrik di Provinsi Zhejiang dan Provinsi Jiangsu juga mengeluarkan kebijakan larangan warga belum divaksin Covid-19 untuk keluyuran pada bulan ini.
Sementara itu, larangan orang tanpa vaksin memasuki sekolah di Kota Guiping dan Kota Pingliu, Daerah Otonomi Guangxi, menuai protes dari kalangan orang tua murid.
Dua pemerintah kota itu mengeluarkan surat edaran yang mendorong warga yang sehat secara fisik untuk segera mendatangi pusat-pusat vaksin.
"Silakan vaksin secepatnya, jika tidak, anak Anda tidak bisa masuk sekolah," demikian surat pemberitahuan yang diedarkan otoritas kota itu.
Salah satu sekolah dasar di Kota Guiping menerapkan kebijakan wajib vaksin Covid-19 kepada kalangan orang tua siswa sebelum semester baru pada Agustus dimulai.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!