Traveler yang Mau Wisata ke Bali Wajib Download Aplikasi PeduliLindungi!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Traveler yang Mau Wisata ke Bali Wajib Download Aplikasi PeduliLindungi!

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 16 Jul 2021 07:12 WIB
PeduliLindungi
Foto: dok. PeduliLindungi
Jakarta -

Pulau Dewata Bali kerap menjadi tujuan wisata traveler domestik kini. Yang terbaru, wajib mengunggah aplikasi PeduliLindungi untuk tracing.

PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mulai melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan integrasi dokumen kesehatan lewat aplikasi tersebut.

"Mulai 13 Juli hari ini, di salah satu bandara yang kami kelola yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, mulai dilakukan pemeriksaan dokumen kesehatan calon pelaku perjalanan udara yang terintegrasi ke dalam aplikasi PeduliLindungi," kata Direktur Utama PT AP I Faik Fahmi seperti dikutip detikTravel dari surat keterangan resminya, Jumat (16/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun, dokumen kesehatan pelaku perjalanan udara dari layanan kesehatan yang telah terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lewat sistem New All Record (NAR) sudah terintegrasi ke dalam PeduliLindungi.

Bandara I Gusti Ngurah Rai pun dijadikan sebagai bandara percontohan dalam penerapan kebijakan tersebut. Implementasi kebijakan itu berdasarkan Surat Edaran (SE) Menkes Nomor HK.02.01/MENKES/847/2021 tentang Digitalisasi Dokumen Kesehatan Bagi Pengguna Transportasi Udara yang Terintegrasi dengan Aplikasi PeduliLindungi.

ADVERTISEMENT

"Bersama Bandara Soekarno-Hatta, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara percontohan, atau pilot project dari penerapan kebijakan ini," jelas Faik.

Dokumen dalam aplikasi

Terkait dokumen kesehatan yang terintegrasi ke dalam aplikasi tersebut, disebutkan bahwa salah satunya adalah surat keterangan hasil negatif tes PCR atau rapid antigen.

Ada juga sertifikat vaksinasi COVID-19 dari calon penumpang pesawat udara yang dapat diakses lewat aplikasi tersebut.

Diberlakukannya kebijakan integrasi ini membuat dokumen kesehatan secara otomatis terunggah ke aplikasi tersebut. Selain itu, e-HAC juga telah terintegrasi di sana.

"Melalui implementasi kebijakan ini, pengawasan terhadap dokumen persyaratan kesehatan calon penumpang akan menjadi lebih ketat," kata Faik.

Selain itu, calon penumpang diwajibkan mendapatkan surat keterangan sehat dari layanan kesehatan yang telah terafiliasi melalui sistem NAR dengan Kemenkes.

Selanjutnya: Akan diterapkan di dua Bandara AP I lainnya

Untuk cara penggunaannya, calon penumpang hanya perlu menunjukkan barcode yang tersedia di aplikasi kepada petugas verifikasi yang bertugas di pintu masuk Terminal Keberangkatan.

Faik menuturkan sebelumnya verifikasi dan validasi dokumen kesehatan pelaku perjalanan udara dilakukan secara satu per satu dan berkas per berkas.

"Kini proses tersebut cukup dilakukan melalui aplikasi ini. Semua dokumen kesehatan telah terintegrasi," ujarnya.

Lebih lanjut, menurut dia terintegrasinya dokumen kesehatan dengan PeduliLindungi akan mempercepat waktu proses verifikasi.

Tidak hanya itu, hal tersebut juga akan mencegah hal yang tidak diinginkan seperti tindakan pemalsuan hasil rapid antigen, tes PCR, atau sertifikat vaksin.

Faik menjelaskan, integrasi ini memberi kemudahan tidak hanya bagi petugas bandara yang memverifikasi dokumen. Namun, juga bagi pelaku perjalanan.

"Di Bandara I Gusti Ngurah Rai sendiri telah disediakan kode QR di beberapa titik area. Untuk dilakukan pemindaian oleh calon penumpang menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang berguna untuk tujuan pelacakan atau tracing and tracking," dia menambahkan.

Untuk implementasi lebih lanjut, Faik menambahkan, rencananya hal ini juga akan diterapkan di bandara AP I lainnya seperti Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

"Implementasi kebijakan ini akan berkontribusi terhadap penekanan laju penularan COVID-19 di sektor transportasi udara," kata Faik.


Hide Ads