Sandiaga Uno Ancang-ancang Gegerkan Jagat dengan Bumbu Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sandiaga Uno Ancang-ancang Gegerkan Jagat dengan Bumbu Indonesia

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 20 Jul 2021 08:11 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno (Foto: Kemenparekraf)
Jakarta -

Bumbu masakan Indonesia diakui pemerintah masih kurang dikenal oleh dunia internasional. Oleh karena itu program ISUTW (Indonesia Spice Up of The World) digaungkan lagi.

Program ini digagas oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi dengan melibatkan berbagai kementerian lembaga. Pemerintah ingin memperluas produk bumbu atau pangan olahan dan rempah khas Indonesia di Afrika, Australia dan pasar potensial lain.

Faktanya, Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan dalam temu wartawan mingguan secara daring, Senin (19/7/2021), kedua benua di atas, Afrika-Australia, adalah pengimpor bahan pangan yang cukup tinggi. Indonesia hanya menjadi pemain kecil yang secara berurutan memenuhi impor 0,67% dan 3,87%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan ISUTW diharapkan terjadi pertumbuhan ekspor pangan olahan terutama bumbu melalui pemanfaatan rantai produksi global serta perluasan produk," terang Sandi.

Lalu, apa target dari ISUTW?

ADVERTISEMENT

Tujuan utama dalam ISUTW adalah mendorong kuliner tanah air hadir di mancanegara dan memberi nilai tambah bagi Indonesia. Data ekspor bum/rempah olahan dan komoditas rempah segar Indonesia mengalami tren positif dengan rata-rata pertumbuhan 2,95% selama lima tahun terakhir.

Pada 2020, nilai ekspor mencapai USD 1,02 miliar. Berikut target ISUTW hingga tahun 2024:

1. Hadirnya 4.000 restoran Indonesia di luar negeri, dan
2. Peningkatan nilai ekspor bumbu dan rempah menjadi USD 2 miliar.

"Bumbu yang akan dipromosikan adalah bumbu rendang, nasi goreng, sate, soto, gado-gado, serta bumbu pendukung lain seperti kecap manis dan kacang tanah," ujar Sandi.

"Rempah prioritas ekspor adalah lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis dan vanila," dia menambahkan.

Terbaru, Kemenparekraf melakukan kunjungan kerja ke New York, AS. Alasannya, Amerika Serikat memiliki jumlah pegiat kuliner yang cukup signifikan dan dinilai aktif serta memiliki kesiapan untuk mempromosikan ISUTW.

"Tim ini akan melakukan penguatan jejaring dengan para pegiat kuliner, importir bumbu, dan pengusaha restoran non Indonesia di New York dan mendorong pembukaan restoran baru berbasi kuliner Indonesia," kata Sandi.

"Ada pula penguatan jejaring strategis lainnya antara lain di bidang musik, wisata minat khusus, dan MICE selain ISUTW," dia menambahkan.




(msl/msl)

Hide Ads