Kala Ho Chi Minh Jadi Kota Hantu

Femi Diah - detikTravel
Selasa, 20 Jul 2021 18:15 WIB
Suasana Kota Ho Chi Minh. Foto: Getty Images/iStockphoto/undefined undefined
Ho Chi Minh -

Ho Chi Minh, salah satu kota di Vietnam yang menjadi primadona wisatawan dunia, lockdown untuk menekan laju COVID-19. Kota itu menjadi penyumbang kasus COVID-19 tertinggi di Vietnam.

Sudah sebulan lamanya, Linh Ho, ibu dari dua anak yang juga seorang penjual sayur di distrik pecinan Ho Chi Minh, mengalami penurunan pendapatan yang tajam.

"Sejak awal wabah, saya harus berjualan secara sembunyi-sembunyi. Peluang untuk berjualan cukup kecil, karena pelanggan tetap saya tidak dapat menemukan saya," kata ibu berusia 56 tahun itu kepada The Straits Times di kios daruratnya.

Ya, Ho Chi Minh telah menutup kegiatan bisnis dan sosial sejak awal Juli setelah mencatatkan ribuan kasus COVID-19. Pada Minggu (18/7/2021), Ho Chi Minh menyumbang sebagian besar infeksi di negara itu, dengan 31.000 kasus dari total 49.000 kasus secara nasional.

Setelah penutupan pasar basah, termasuk dua pasar grosir yang biasanya menyediakan makanan bagi kota, penduduk hanya dapat berbelanja di jaringan supermarket yang ditunjuk. Desas-desus tentang kekurangan bahan pasokan telah menyebabkan antrean panjang untuk bahan makanan, banyak warga yang harus mengantre selama berjam-jam.

"Saya tidak melakukan kesalahan. Saya tidak mencuri atau merampok siapa pun. Keluarga saya telah menjual sayuran selama 40 tahun. Saya tidak punya pilihan lain selain meneruskan kegiatan ini," dia menambahkan.

Tingginya kasus virus Corona menjadi hal baru di Vietnam. Tahun lalu di awal pandemi COVID-19, Vietnam mampu menjaga kasus virus Corona relatif rendah. Vietnam menerapkan perbatasan yang ketat, pengujian massal, dan lockdown.

Pada bulan Mei, pemerintah menerapkan lockdown setelah kasus COVID-19 terdeteksi di kota industri utara Bac Ninh dan Bac Giang. Kewajiban menjaga jarak sosial juga diberlakukan di Hanoi.

Selama dua minggu terakhir, suasana di jalanan Kota Ho Chi Minh berubah tegang dan cemas. Pita merah-putih bergaris menghiasi kota, menandai ruang publik yang terlarang, serta area karantina.

Kebijakan untuk mengekang penyebaran virus membuat penduduk gelisah, karena seluruh area dapat tiba-tiba dikunci selama beberapa minggu jika satu infeksi terdeteksi.

Hanya warga yang paling rentan memberanikan diri muncul di jalan-jalan sepi, putus asa untuk mencari nafkah. Termasuk, Linh Ho, Ibu penjul sayur itu.



Simak Video "Video Prabowo Kenang Sukarno-Ho Chi Minh Saat Kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam"

(fem/pin)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork