Di Singapura, muncul 2 klaster besar COVID-19 yaitu Karaoke KTV dan Pelabuhan Ikan Jurong. Diduga 2 klaster itu berhubungan dan berasal dari Indonesia.
Menurut Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung, 2 klaster besar COVID-19 di Singapura, yaitu Klaster Karaoke KTV dan Pelabuhan Ikan Jurong berhubungan satu sama lain. Kesimpulan itu berasal dari studi Filogenetik yang dilakukan ilmuwan Singapura.
"Para ilmuwan kami sedang mengadakan studi filogenetik. Kedua klaster itu berhubungan," kata Ong, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (22/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut hasil studi itu, varian virus yang menyebar di 2 klaster besar tersebut mirip dengan kasus COVID-19 impor yang dari Indonesia. Para ilmuwan memastikan yang menyebar di Klaster Karaoke KTV dan Pelabuhan Ikan Jurong itu bukan varian Delta.
"Secara genetik, mereka berbeda dari varian Delta yang menginfeksi rumah sakit Tan Tock Seng dan Bandara Changi, tapi lebih dekat dengan apa yang kami deteksi di kasus impor dari Indonesia," jelas Ong.
"Satu hal lagi yang pasti, jika ada negara dalam kawasan ini yang sedang meledak kasusnya, kita akan selalu dalam risiko," imbuh Ong.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Kesehatan Kemenkes Singapura, Kenneth Mak menjelaskan bahwa kemungkinan virus Corona itu dibawa melalui jalur laut, kemudian masuk ke pelabuhan, lalu menyebar.
"Jadi, kami percaya infeksi COVID-19 dalam klaster ini kemungkinan berasal dari jalur laut, masuk ke pelabuhan ikan. Kemungkinan besar berasal dari Indonesia atau dari kapal ikan lain yang membawa ikan ke pelabuhan. Mekanisme penularan dari kapal ke orang yang berjualan ikan masih belum diketahui," jelas Mak.
Sejauh ini, baru diketahui ada 1 orang pasien COVID-19 yang bekerja di Pelabuhan Ikan Jurong yang berkunjung secara teratur selama periode infeksi ke karaoke plus-plus KTV yang jadi klaster COVID-19 di Singapura.
Saat ini ada 321 kasus COVID-19 di Singapura yang berasal dari Klaster Pelabuhan Ikan Jurong. Sementara dari Klaster Karaoke KTV jumlahnya sekitar 148 kasus. Jumlah kasus dari 2 klaster tersebut masih bisa terus bertambah.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol