Perayaan Italia sebagai juara Euro 2020 begitu meriah. Mereka seakan lupa daratan bahwa sekarang masih pandemi dan klaster Covid-19 pun muncul lagi.
Melansir CNN Indonesia, perayaan juara Euro 2020 timnas Italia di Roma pada 12 Juli lalu menimbulkan klaster Covid-19. Kondisi itu membuat pemerintah daerah Roma menyalahkan pihak Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC).
Puluhan ribu orang turun ke jalanan kota Roma untuk merayakan sukses timnas Italia menjadi juara Euro 2020 pada 12 Juli lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menggunakan bus atap terbuka, Giorgio Chiellini dan kawan-kawan disambut puluhan ribu suporter setelah membawa Italia menjadi juara Piala Eropa untuk kali pertama sejak 1968.
Kepala Dinas Kesehatan Wilayah Lazio, Roma, Alessio D'Amato, mengkritik Presiden FIGC Gabriele Gravina yang tetap memaksakan perayaan gelar juara Euro 2020 dilakukan secara terbuka.
D'Amato mengklaim pihak FIGC tidak mendapat izin untuk menggelar perayaan secara terbuka.
"Kami membayar harga karena efek yang disebut 'Efek Gravina', tetapi untungnya tidak terjadi komplikasi di rumah sakit. Kami pasti akan melihat lebih banyak kasus [positif Covid-19] sebagai akibat dari perayaan Kejuaraan Eropa, dan tren itu akan berlanjut selama beberapa hari ke depan," ucap D'Amato dikutip dari Football Italia.
Wilayah Lazio memiliki 681 kasus positif Covid-19 dan satu kematian sepanjang Selasa (20/7). D'Amato mengatakan kasus positif lebih banyak dialami pemuda yang belum divaksin.
Pernyataan D'Amato yang menyalahkan pihak FIGC juga mendapat kritikan. Pasalnya, sejumlah pihak menyakini meningkatnya kasus Covid-19 di Roma dikarenakan perayaan kemenangan pada malam final Euro 2020 melawan Inggris, bukan hanya lantaran pawai kemenangan yang digelar setelahnya.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!