Australia Mati-matian Pertahankan Status Warisan Dunia Great Barrier Reef

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Australia Mati-matian Pertahankan Status Warisan Dunia Great Barrier Reef

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 23 Jul 2021 13:19 WIB
Great Barrier Reef
Great Barrier Reef (Foto: iStock)
Canberra -

Status Warisan Dunia UNESCO yang disandang Great Barrier Reef terancam dicabut. Pemerintah Australia bergerak berpacu dengan waktu.

Diberitakan CNN, UNESCO dijadwalkan melakukan pemungutan suara pada hari Jumat. Mereka akan menentukan apakah terumbu karang itu harus dilabeli kata dalam bahaya atau tidak.

Dalam penunjukan tersebut, artinya situs tersebut berada di bawah ancaman. Jika tidak ada tindakan lanjutan untuk mengatasi masalah, situs tersebut dapat kehilangan status Warisan Dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Australia telah berusaha mati-matian untuk menghindari skenario itu melalui serangkaian lobi menit terakhir, termasuk membawa duta besar dalam perjalanan snorkeling ke terumbu karang.

Usahanya mungkin membuahkan hasil. Dua belas dari 21 negara di Komite tampaknya menentang penerapan peringkat dalam bahaya ke Barrier Reef.

ADVERTISEMENT

Tetapi tekanan untuk pemberlakuan label masih datang dari para ilmuwan dan selebritas yang mendorong komite untuk mendukung rekomendasi UNESCO.

"Masih ada waktu untuk menyelamatkan Great Barrier Reef, tetapi Australia dan dunia harus bertindak sekarang," bunyi surat yang ditandatangani oleh aktor Aquaman, Jason Momoa, dan penjelajah laut Philippe Cousteau.

Great Barrier Reef membentang hampir 345.000 kilometer persegi di lepas pantai timur laut Australia. Destinasi ini merupakan rumah bagi lebih dari 1.600 spesies ikan dan 600 spesies karang lunak dan keras.

Ekosistem laut yang vital itu juga menyumbang USD 6,4 miliar per tahun untuk ekonomi Australia dan menyokong lebih dari 64.000 pekerjaan, menurut Great Barrier Reef Foundation.

Tetapi serangkaian bencana alam dan efek perubahan iklim yang semakin besar telah berdampak parah pada terumbu karang, termasuk terjadinya pemutihan karang yang meluas.

Sebuah survei lima tahun dari pemerintah Australia pada tahun 2019 menemukan kondisi keajaiban alam telah memburuk dari buruk menjadi sangat buruk.

Baca artikel selanjutnya:

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 21 Juni, misi pemantauan UNESCO mengatakan bahwa meskipun pemerintah Australia berupaya memperbaiki situasi terumbu karang, tidak ada keraguan bahwa destinasi itu pasti menyandang status bahaya.

Pemerintah Australia sangat keberatan dengan kesimpulan UNESCO tersebut. Menteri Lingkungan Susan Ley terbang ke Eropa pada bulan Juli sebagai bagian dari upaya terakhir untuk meyakinkan 20 anggota Warisan Dunia lainnya untuk memilih menentang tindakan tersebut.

Dalam amandemen yang diusulkan pada hari Selasa, 12 negara di komite, termasuk Rusia, Arab Saudi dan Spanyol, tampaknya mendukung saran untuk tidak memaksakan peringkat dalam bahaya pada Great Barrier Reef, tetapi belum ada keputusan akhir yang dibuat.

"Posisi Australia tetap bahwa Great Barrier Reef adalah terumbu karang yang dikelola dengan cara terbaik di dunia, disokong dana lebih dari USD 3 miliar," kata juru bicara itu.

Tetapi Dr. Fanny Douvere, Kepala Program Kelautan Pusat Warisan Dunia, tetap mempertahankan peringkat dalam bahaya ke Great Barrier Reef sebagai upaya tidak memihak dan berbasis ilmiah.



Simak Video "Video: Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Ditangkap"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads