TRAVEL NEWS
UNESCO Beberkan Alasan Cabut Status Warisan Dunia, Berat Sih tapi...

UNESCO berencana mencabut sejumlah situs dari daftar warisan dunia. Apa saja pertimbangannya?
Warisan dunia UNESCO mencakup situs alam dan budaya yang dinilai memiliki nilai luar biasa bagi seluruh umat manusia. Dari Tembok Besar China yang berukuran jumbo, hingga surga hijau subur Royal Botanic Gardens, Kew.
Dengan status itu, UNESCO bersama negara tempat situs itu berada wajib menjaga dan melestarikannya untuk generasi mendatang. Faktanya, ada situs dalam daftar warisan budaya dunia gagal melestarikannya.
Sepanjang sejarahnya, hanya dua situs warisan dunia yang pernah dihapus: Suaka Oryx Arab di Oman pada 2007 karena eksplorasi minyak dan gas dan Lembah Dresden Elbe di Jerman pada 2009 setelah sebuah jembatan dibangun melintasi situs tersebut.
Daftar itu berpotensi bertambah setelah UNESCO merilis tujuh situs warisan dunia dalam 'Daftar Bahaya'. Kondisi situs-situs itu saat ini menjadi pertimbangannya. Ancaman itu bisa berasal dari manusia, seperti perang dan pembangunan berlebihan atau bencana alam yang telah mengubah karakter situs.
Ketujuh situs warisan dunia UNESCO dalam bahaya itu adalah Great Barrier Reef di Australia yang karangnya rusak karena pemanasan global, Venesia dan lagunanya yang rusak karena pariwisata berlebihan, Gunung Berapi Kamchatka di Rusia, kemudin Budapest, termasuk Banks of the Danube, Buda Castle Quarter dan Andrássy Avenue, Warisan Alam dan Budaya wilayah Ohrid di Albania dan Makedonia Utara, Kompleks W-Arly-Pendjari di Afrika Barat, dan Lembah Kathmandu di Nepal.
UNESCO juga telah mengusulkan agar dua situs dihapus dari daftar situs warisan dunia sepenuhnya. Langkah itu sangat tidak biasa dan sangat jarang dilakukan.
Situs-situs yang berada dalam daftar dihapus itu adalah Selous Game Reserve di Tanzania. Penyebabnya, sebuah bendungan sedang dibangun di atas lahan tersebut.
Kemudian, di Inggris, Maritime Mercantile City Liverpool. Kota ini menjadi pelabuhan utama Kerajaan Inggris pada abad ke-18 dan ke-19, dan gedung-gedung megah yang dibangun pada saat itu mencerminkan hal itu. UNESCO telah menyuarakan keprihatinan tentang pembangunan kembali dermaga, dengan mengatakan bahwa bangunan modern telah merusak karakternya.
"Penghapusan situs dari warisan dunia UNESCO sebenarnya tidak boleh terjadi karena tugas untuk menjaga adalah tugas kita; seluruh komunitas internasional, artinya Anda dan saya, semua orang di planet ini, bahwa kita perlu melestarikan situs-situs yang begitu unik, begitu istimewa, mereka memiliki nilai-nilai universal yang luar biasa," kata Mecthild Rössler, direktur Pusat Warisan Dunia, dan dikutip AP.
"Jadi, kita perlu mewariskannya ke generasi setelah kita. Sekarang, jika kami mengusulkan penghapusan, itu benar-benar langkah yang sangat radikal," dia menambahkan.
Keputusan akan ada di tangan komite dalam pertemuan di China bulan depan. Pertemuan itu sempat dibatalkan pada 2020 karena pandemi COVID-19. Agenda utamanya, menilai situs baru yang harus ditambahkan ke daftar. Namun, sesi tersebut juga akan membahas Situs Warisan Dunia yang dianggap terancam saat ini.
Simak Video "Harapan Sultan Jika Sumbu Filosofi Yogyakarta Jadi Warisan Dunia UNESCO"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/ddn)