Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada 21 Juni, misi pemantauan UNESCO mengatakan bahwa meskipun pemerintah Australia berupaya memperbaiki situasi terumbu karang, tidak ada keraguan bahwa destinasi itu pasti menyandang status bahaya.
Pemerintah Australia sangat keberatan dengan kesimpulan UNESCO tersebut. Menteri Lingkungan Susan Ley terbang ke Eropa pada bulan Juli sebagai bagian dari upaya terakhir untuk meyakinkan 20 anggota Warisan Dunia lainnya untuk memilih menentang tindakan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam amandemen yang diusulkan pada hari Selasa, 12 negara di komite, termasuk Rusia, Arab Saudi dan Spanyol, tampaknya mendukung saran untuk tidak memaksakan peringkat dalam bahaya pada Great Barrier Reef, tetapi belum ada keputusan akhir yang dibuat.
"Posisi Australia tetap bahwa Great Barrier Reef adalah terumbu karang yang dikelola dengan cara terbaik di dunia, disokong dana lebih dari USD 3 miliar," kata juru bicara itu.
Tetapi Dr. Fanny Douvere, Kepala Program Kelautan Pusat Warisan Dunia, tetap mempertahankan peringkat dalam bahaya ke Great Barrier Reef sebagai upaya tidak memihak dan berbasis ilmiah.
Simak Video "Video: Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Ditangkap"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!