Indonesia memegang predikat bergengsi sebagai pemilik hutan mangrove terluas di dunia. Yuk, jangan biarkan status itu tergeser.
Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai 3.496.768 hektare yang tersebar dari pesisir Aceh hingga Papua. Luas hutan mangrove Indonesia mencakup 22,4% luasan mangrove dunia.
Tapi, pada saat yang sama, Indonesia merupakan penyumbang kerusakan hutan mangrove tertinggi di dunia. Fenomena di atas menarik perhatian luas berbagai kalangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permasalahan kerusakan mangrove seolah tak kunjung selesai. Selain dukungan, rehabilitasi, dan restorasi ekosistem mangrove memerlukan strategi yang tepat.
Beberapa laporan menemukan adanya kegagalan dalam rehabilitasi mangrove di tanah air. Salah satu penyebabnya adalah paradigma bahwa rehabilitasi ekosistem mangrove hanya sebatas menanam kembali bibit mangrove. Padahal, program rehabilitasi memerlukan langkah-langkah yang matang, dimulai dari perencanaan hingga evaluasi.
Manajer Program Ekosistem Kelautan Yayasan KEHATI Yasser Ahmed melihat perlunya pendampingan pada pada program rehabilitasi ekosistem mangrove yang dilakukan oleh beberapa pegiat CSR di Indonesia.
Perbaikan ekosistem mangrove tidak semudah membalikkan telapak tangan, menanam bibit, kemudian ditinggal. Rehabilitasi ekosistem mangrove memerlukan intensitas dan keterlibatan beberapa pihak, terutama masyarakat yang tinggal di kawasan rehabilitasi.
"Kerusakan mangrove bersangkutan dengan aktivitas manusia, terutama masyarakat sekitar, sehingga perbaikannya pun harus melibatkan mereka," ujar Yasser dalam rilis kepada detikTravel, Selasa (27/7/2021).
Penanaman mangrove harus memperhatikan tiga aspek penting, yaitu ekologi, sosial, dan ekonomi.
Secara ekologi, pemulihan mangrove perlu memperhatikan kondisi lahan dengan kesesuaian jenis mangrove yang ditanam, sehingga bibit mangrove dapat bertahan dan beradaptasi di lokasi tanam. Itu disebut dengan zonasi mangrove.
Indonesia memiliki kekayaan jenis mangrove tertinggi di dunia. Namun, ketika jenis mangrove tertentu ditanam bukan pada habitatnya, walau masih pada ekosistem mangrove, maka mangrove yang ditanam tidak akan tumbuh maksimal, bahkan mati.
Selanjutnya
Simak Video "Jaga Lingkungan, Pertamina Dukung Bank Sampah & Mangrove"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan