Pengelola obyek wisata di Kudus, Jawa Tengah menggelar aksi mengibarkan bendera putih karena imbas PPKM diperpanjang hingga 2 Agustus 2021.
Para pelaku wisata ini berharap wisata mulai segera dibuka. Pelaku wisata itu mengibarkan bendera putih di kawasan Pinus Kajar (Pijar) Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kudus, Selasa (27/7).
Mereka mengibarkan bendera putih di depan objek wisata yang berarti tanda menyerah. Pantauan di lokasi sejumlah pengelola wisata membawa bendera berwarna putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka kemudian memasang bendera putih tersebut. Mulai dari di titik pintu masuk wisata hingga di sejumlah objek wisata tersebut.
Pengelola wisata Pijar Park, Yusuf mengaku sudah menyerah dengan kondisi PPKM Level 4 yang diperpanjang sampai 2 Agustus 2021. Sebelumnya PPKM juga telah diperpanjang dari 3-20 Juli 2021.
"Kami pelaku wisata menyerah dengan kondisi seperti ini tidak bisa berbuat apa-apa. Kita sudah tutup dua bulan lebih, tapi tidak ada solusi sama sekali kita dibiarkan sama sekali tidak ada solusi," terang Yusuf ditemui di lokasi, Selasa (27/7/2021).
![]() |
"Untuk karyawan di sini sekitar 15 orang, untuk yang berjualan 20 orang, dan untuk karyawan cafe ada delapan orang, pekerja bangunan 10 orang," terang dia.
Dijelaskan Yusuf, selama PPKM Level 4 ini sangat terpukul bagi pelaku wisata di Kudus. Biasanya dalam sehari bisa ada 1.000 pengunjung wisata, namun kini sudah ditutup selama dua bulan dan sama sekali tidak ada pemasukan.
"Selama PPKM kita benar-benar terpukul tidak ada pemasukan sama sekali, dari saya sendiri sudah menjual aset yang ada untuk berlangsungnya wisata di sini untuk mencukupinya. Sudah jual mobil, sepeda motor satu," ucap Yusuf.
Baca juga: Indonesia Memerah, Daftar Lengkap 96 Daerah Masuk Zona Merah Corona |
Selanjutnya ------->> Berharap Ada Kelonggaran
Berharap Ada Kelonggaran
Yusuf berharap agar ada kelonggaran bagi dunia wisata. Apalagi saat ini pelaku wisata belum pernah mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah daerah.
"Harapan kami pelaku wisata kalau bisa pemerintah daerah bisa membantu kami. Menaati pemerintah tidak ada solusinya. Paling tidak 30 persen dibuka kerannya untuk tempat wisata. Untuk prokes kita pastikan, cuci tangan cek suhu kita siapkan semua," ucap Yusuf.
"Alhamdulillah bantuan belum sampai ke kita, cuman mendengar ada berita, sama sekali belum sampai," ungkap dia.
Senada diungkapkan Manajer Pijar Park, Maskur. Menurutnya PPKM Level 4 ini tidak bersahabat bagi dunia wisata. Disebutkan jika PPKM diperpanjang terus pelaku wisata akan mati secara pelan-pelan.
"Harapan jika PPKM ini diperpanjang dan tidak ada solusi dari pemerintah, mohon maaf kita akan terpuruk secara perlahan. Kita gini sudah terpuruk apalagi jika nanti diperpanjang tanpa ada solusi. Harapan kami segera dibuka," ungkap Maskur ditemui di lokasi siang ini.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah menjelaskan Pemkab Kudus mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat. Yakni masih menutup wisata selama diberlakukan PPKM Level 4 di Kudus.
"Kalau saat ini kita masih ngikuti aturan pemerintah, pemerintah Kabupaten Kudus ada aturan di atasnya, kita tidak bisa mengambil kebijakan sendiri kan seperti itu. Jadi kita tetap pedoman kepada aturan yang di atas tidak bisa ambil kebijakan sendiri. Padahal PPKM ini kan aturan dari pusat," terang Tika dihubungi wartawan siang ini.
Menurutnya Pemkab Kudus baru mengusulkan bantuan bagi pelaku UMKM dan PKL di kawasan wisata. "Bantuan itu kemarin kami sudah mendapatkan informasi dari Kepala Dinas Perindustrian untuk UMKM dan PKL di sekitar destinasi wisata bisa diusulkan ke provinsi Jawa Tengah barang kali akan mendapatkan bantuan itu," tutupnya.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!