Kesulitan Uang, Pemilik Objek Wisata di Lembang Jual Burung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kesulitan Uang, Pemilik Objek Wisata di Lembang Jual Burung

Wishnu Pradana - detikTravel
Rabu, 28 Jul 2021 11:49 WIB
Burung macau TWGC Lembang
Foto: dok. objek wisata TWGC Lembang
Lembang -

Sektor pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) makin terseok-seok terdampak beragam kebijakan pemerintah untuk menekan lonjakan kasus COVID-19. Objek wisata di Lembang ini sampai harus menjual burung-burung koleksi untuk bertahan.

Sejak 3 sampai 20 Juli, pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Kemudian dilanjut hingga 2 Agustus dengan istilah lain yakni PPKM Level 3-4.

Kondisi itu membuat pengusaha wisata di Bandung Barat, terutama Lembang, menjadi frustasi. Usaha yang mereka rintis berpotensi gulung tikar jika tak disuntik dana untuk ongkos perawatan dan operasional lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik objek wisata Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang Eko Suprianto membeberkan situasi sulit saat ini. Agar usahanya bertahan di sisa nafas yang ada, ia terpaksa menjual 12 ekor burung macau yang ada di wahana Grafika Bird Park.

"Ya harus berkorban. Akhirnya saya jual aset, 12 ekor burung macau saya jual untuk menutupi biaya operasional karena selama tutup ini kan tidak ada pemasukan," ujar Eko saat dihubungi, Rabu (28/7/2021).

ADVERTISEMENT

Harga jual 12 ekor burung macau itu ternyata cukup lumayan, menyentuh angka Rp 2 miliar. Koleksi macau miliknya dijual dengan harga beragam, paling murah seharga Rp 30 juta dan yang paling mahal mencapai Rp 200 juta.

"Sekarang masih ada sisa burung-burung kecil sama rusa di wahana kami. Mudah-mudahan kondisinya segera pulih dan objek wisata boleh buka kembali jadi enggak perlu ada aset yang dijual lagi," kata Eko.

Kesulitan keuangan juga membuat Eko sempat menunggak pembayaran pajak ke Pemkab Bandung Barat. Tepatnya sejak Desember 2020 hingga Mei 2021, ia belum membayarkan kewajibannya.

Ia sudah melayangkan surat penundaan pembayaran pajak itu kepada Pemkab Bandung Barat. Eko berkomitmen untuk membayarkan pajaknya ketika objek wisata sudah beroperasi lagi.

"Pajak daerah itu saya masih nunggak, Desember, Januari, sampai Mei belum dibayar. Juni saya bayar, ternyata dikenakan denda. Ya mau bagaimana, pajak yang dibayarkan ke pemerintah ya bersumber dari pemasukan konsumen atau pengunjung sedangkan kondisinya seperti ini," tutur Eko.

Harapan Eko agar kondisi sektor pariwisata Lembang dan Bandung Barat pada umumnya kembali pulih tetap dijaga. Ia juga berharap perpanjangan PPKM Level 4 berakhir pada 2 Agustus. Jika tidak, dia bakal menanggung beban biaya operasional lebih besar lagi dan tanpa pemasukan.

"Lihat kondisinya juga masih riskan. Sekarang kalau kesehatan aja mengkhawatirkan dan berbahaya bagaimana orang mau rekreasi. Tapi mudah-mudahan ada jalan keluarnya, semuanya segera berakhir," dia berharap.




(fem/fem)

Hide Ads