PPKM Diperpanjang, Pengelola Wisata Lembang hingga Yogya Menjerit

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

PPKM Diperpanjang, Pengelola Wisata Lembang hingga Yogya Menjerit

Tim detikcom - detikTravel
Senin, 26 Jul 2021 21:37 WIB
Wisata Lembang tutup
Foto: Ilustrasi Whisnu Pradana/detikcom
Jakarta -

Kebijakan PPKM diperpanjang hingga 2 Agustus 2021. Pengelola wisata di beberapa kota, dari Lembang hingga Yogyakarta mengungkapkan jeritan hatinya.

Pengelola wisata di beberapa daerah sudah berdarah-darah selama pandemi COVID-19 ini. Mereka menjerit dan memohon bantuan untuk sekadar bertahan hidup, apalagi saat PPKM diperpanjang.

Dikumpulkan detikTravel, Senin (26/7/2021) berikut beberapa jeritan hari pengelola wisata tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Kibarkan Bendera Putih

Para pelaku usaha hotel dan restoran di Garut mengibarkan bendera putih menangis. Mereka mengibarkan bendera putih sebagai bentuk kekecewaan terhadap nasib mereka saat pandemi COVID-19.

Bendera-bendera putih itu dikibarkan sejak Senin (19/7) kemarin di halaman-halaman hotel dan restoran yang pengelolanya tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut.

ADVERTISEMENT

Bendera yang dikibarkan itu mewakili perasaan para pengelola hotel dan restoran yang saat ini makin tercekik. Para pengusaha hotel dan restoran mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah daerah yang tidak memberikan keringanan pada pelaku usaha ini.

"Pajak kami harus tetap bayar, tapi tempat ditutup. Kami sudah tidak sanggup lagi, mau dari mana kami bayar," kata Ketua PHRI Garut Deden Rohim.

2. Hanya Bisa Makan Daun

Ketua Koperasi Notowono Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Purwo Harsono mengaku pasrah dengan keputusan pemerintah tentang PPKM level 4 yang diperpanjang. Objek wisata Dlingo sendiri berdiri di atas lahan milik pemerintah.

"Ya kalau dari kami selaku pengelola objek wisata alam di Dlingo ngikut (keputusan Pemerintah) saja mau diperpanjang atau tidak. Karena lahannya (obwis di bawah pengelolaan Koperasi Notowono) kan milik pemerintah," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (25/7/2021).

Bahkan sempat ada beberapa petugas kebersihan yang mendatangi kantor koperasi untuk berkeluh kesah karena sangat sangat bergantung kepada sektor wisata. Mereka bahkan sampai menyebut hanya makan daun.

"Mereka sampai mengeluh tidak bisa makan dan meluapkan emosinya dengan makan daun (tidak bisa makan, hanya bisa makan daun)," ujarnya.

Selanjutnya ------>>> Lembang Mati Suri

3. Wisata Lembang Mati Suri

Denyut perekonomian pada sektor pariwisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) seperti mati suri saat PPKM diperpanjang.

Dari pantauan detikcom di kawasan wisata Lembang, jalanan nampak sepi tanpa ada tanda-tanda kunjungan wisatawan. Hanya hilir mudik kendaraan warga lokal atau dari Bandung Raya yang tujuannya bukan untuk berwisata.

"Ya sudah beberapa bulan ini sepi, kita yang jualan di sekitar objek wisata juga terdampak. Biasanya kan banyak yang jajan, sekarang boro-boro," ungkap Dadang (42), seorang pemilik kios jajanan dan penjual oleh-oleh di Lembang kepada detikcom

4. Pelaku Wisata Kulon Progo Butuh Bantuan

Sulisno, Pengelola Wisata Gua Kiskendo di Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo mengatakan sejak PPKM level diberlakukan, objek wisata sejarah ini tutup, sehingga praktis tak ada pemasukan.

"Pendapatan sektor wisata tidak ada, di sisi lain pengeluaran masih terus. Sementara untuk hasil pertanian, yang beli juga masyarakat sekitar dengan harga yang murah. Kami bingung dengan kondisi ini," ungkap Sulisno.

Dia pun berharap adanya bantuan dari pemerintah atau subsidi untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup.

"Kami berharap ada solusi dari pemerintah, seperti bantuan subsidi. Meski tidak banyak, jika subsidi diberikan setidaknya bisa membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari," ucapnya.


Hide Ads