Kebijakan PPKM diperpanjang hingga 2 Agustus 2021. Pengelola wisata di beberapa kota, dari Lembang hingga Yogyakarta mengungkapkan jeritan hatinya.
Pengelola wisata di beberapa daerah sudah berdarah-darah selama pandemi COVID-19 ini. Mereka menjerit dan memohon bantuan untuk sekadar bertahan hidup, apalagi saat PPKM diperpanjang.
Baca juga: Bandung Zoo yang Sudah 'Ngap-ngapan' |
Dikumpulkan detikTravel, Senin (26/7/2021) berikut beberapa jeritan hari pengelola wisata tersebut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kibarkan Bendera Putih
Para pelaku usaha hotel dan restoran di Garut mengibarkan bendera putih menangis. Mereka mengibarkan bendera putih sebagai bentuk kekecewaan terhadap nasib mereka saat pandemi COVID-19.
Bendera-bendera putih itu dikibarkan sejak Senin (19/7) kemarin di halaman-halaman hotel dan restoran yang pengelolanya tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut.
Bendera yang dikibarkan itu mewakili perasaan para pengelola hotel dan restoran yang saat ini makin tercekik. Para pengusaha hotel dan restoran mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah daerah yang tidak memberikan keringanan pada pelaku usaha ini.
"Pajak kami harus tetap bayar, tapi tempat ditutup. Kami sudah tidak sanggup lagi, mau dari mana kami bayar," kata Ketua PHRI Garut Deden Rohim.
2. Hanya Bisa Makan Daun
Ketua Koperasi Notowono Kalurahan Mangunan, Kapanewon Dlingo, Purwo Harsono mengaku pasrah dengan keputusan pemerintah tentang PPKM level 4 yang diperpanjang. Objek wisata Dlingo sendiri berdiri di atas lahan milik pemerintah.
"Ya kalau dari kami selaku pengelola objek wisata alam di Dlingo ngikut (keputusan Pemerintah) saja mau diperpanjang atau tidak. Karena lahannya (obwis di bawah pengelolaan Koperasi Notowono) kan milik pemerintah," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (25/7/2021).
Bahkan sempat ada beberapa petugas kebersihan yang mendatangi kantor koperasi untuk berkeluh kesah karena sangat sangat bergantung kepada sektor wisata. Mereka bahkan sampai menyebut hanya makan daun.
"Mereka sampai mengeluh tidak bisa makan dan meluapkan emosinya dengan makan daun (tidak bisa makan, hanya bisa makan daun)," ujarnya.
Selanjutnya ------>>> Lembang Mati Suri
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan