Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyoroti kondisi sektor parekraf yang terpukul karena COVID-19. Segala usaha dilakukan agar tak ada lagi pelaku parekraf yang tumbang.
Salah satu langkah yang dilakukan Kemenparekraf adalah melakukan vaksinasi pada pelaku parekraf. Misalnya pada 21-25 Juli 2021 dilakukan Serbuan Vaksin di Lembang.
"Serbuan Vaksin ini sangat diperlukan karena se-Jawa Barat saat ini dengan PPKM level 4 ini mengalami tekanan yang begitu berat," kata Sandiaga melalui zoom meeting, Jumat (23/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga juga menyemangati para pelaku parekraf dengan mengajak mereka mengikuti program vaksinasi tersebut. Menurutnya, vaksin adalah alat perang untuk dapat melawan COVID-19 yang diharapkan dapat segera membangkitkan sektor parekraf.
"Jangan sampai lebih banyak bendera putih dikibarkan. Karena kalau kita bicara ini peperangan, kita perlu kekuatan. Dan kekuatan kita, kita hadirkan melalui vaksinasi. Jangan sampai sentra-sentra wisata dan sentra ekonomi kreatif mengibarkan bendera putih. Itu adalah aset yang harus kita pertahankan, harus kita serbu dengan vaksinasi, kita bantu dengan hibah dan bantuan sosial," ujar Sandiaga.
Selain vaksinasi, Kemenparekraf juga akan menggelontorkan Rp 2,4 triliun untuk membantu pelaku parekraf yang terdampak pandemi COVID-19. Dana itu terbagi dua, yakni untuk pekerja industri perfilman dan hotel.
"Pertama sektor film sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif. Ini sekarang masih difinalisasikan lintas kementerian. Kedua bantuan nakes untuk tempat istirahat di hotel yang berada di sekitar rumah sakit. Ini sudah berjalan dan akan terus ditingkatkan sebagai bantuan keberpihakan pada para tenaga kesehatan.Dan upaya kita melengkapi hotel-hotel tersebut dengan fasilitas seperti oksigen dan obat-obatan serta vitamin," Sandiaga memaparkan.
Kemudian, Sandiaga juga sedang merealokasikan anggaran Bangga Berwisata di Indonesia menjadi bantuan untuk pelaku parekraf. Hal ini dilakukan mengingat dengan adanya PPKM Level 4, kegiatan tersebut tak dapat dilaksanakan.
"Sekarang sedang kita realokasi untuk BPUP, Bantuan Pemerintah untuk Usaha Pariwisata. Ini yang kita harapkan bisa berjalan dan segera kita rampungkan prosesnya di Kementerian Keuangan," kata dia.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, pelaku hotel dan restoran di Kabupaten Garut mengibarkan bendera putih dengan emoji menangis. Pengibaran itu dilakukan sebagai tanda bahwa mereka sudah tak kuat dengan dampak pandemi dan PPKM Darurat yang memukul usaha mereka.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol