Pemerintah memutuskan untuk menunda program wisata vaksin. Di sisi lain, percepatan vaksinasi untuk pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif akan menjadi prioritas selanjutnya.
"Untuk rencana wisata vaksin di Bali masih ditunda sementara waktu sampai kondisi atau situasi pandemi di Bali menunjukkan kondusif," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam temu wartawan mingguan secara daring, Senin (16/8/2021).
Dijelaskan Sandiaga bahwa wisata vaksin bagi wisatawan mancanegara diarahkan pada vaksin mandiri atau berbayar. Mereka tak akan mendapat porsi vaksin gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, dalam implementasinya wisatawan mancanegara akan mendapatkan program vaksinasi gotong royong atau mandiri yang tidak akan mengambil porsi vaksin yang diberikan gratis bagi masyarakat Indonesia," terang Sandiaga.
"Namun perlu diingat bahwa wisata vaksin bukan berarti mendorong masyarakat Indonesia untuk berwisata agar mendapatkan vaksin. Namun vaksin adalah nilai tambah bagi masyarakat yang ingin berwisata," imbuh dia.
Saat ini, percepatan vaksinasi pelaku parekraf masih menjadi fokus utama Kemenparekraf. Sandiaga menyebut bahwa lembaganya ikut mengawal program percepatan vaksinasi melalui kordinasi dengan pengusaha perhotelan untuk menghadirkan sentra vaksinasi dalam rangka mencapai target vaksinasi dua juta dosis perhari yang sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo.
Kemenparekraf juga terus mendorong program vaksinasi secara masif di lima destinasi super prioritas dan di daerah-daerah yang termasuk dalam lingkup Kharisma Event Nusantara.
"Data sampai per Sabtu kemarin (14/8) menunjukkan sentra vaksinasi yang berkolaborasi dengan Kemenparekraf sejak Februari 2021 sudah memvaksin lebih dari 166.000 masyarakat dan pelaku dari berbagai daerah," terang Sandiaga.
Berikut data terkait update vaksinasi di 5 Daerah Super Prioritas:
1. Menurut data dari Kemenkes per tanggal 15 Agustus 2021, di Provinsi Jawa Tengah total vaksinasi dosis pertama sudah sekitar 6 juta orang atau 20,94 persen, sementara untuk dosis kedua sudah 3,4 juta orang atau 12,06 persen
2. Pada provinsi Nusa Tenggara Barat jumlah penerima vaksinasi dosis pertama baru sekitar 618 ribu orang atau 15,81 persen, dan untuk dosis kedua 287 ribu orang atau 7,36 persen
3. Di provinsi Sumatera Utara total penerima vaksinasi dosis pertama sudah 2 juta orang atau 18,31 persen, sedangkan total vaksinasi dosis ke dua baru sekitar 1, 3 juta orang atau 11,54 persen
4. Pada provinsi Sulawesi Utara, jumlah penerima dosisi pertama 772 ribu orang atau 37,13 persen, dosisi kedua 281 ribu orang atau 13,54 persen
5. Untuk provinsi Nusa Tenggara Timur, jumlah peserta vaksin dosis pertama sekitar 636 ribu orang atau 16,61 persen, sementara dosisi kedua 382ribu orang atau 9,98 persen.
"Hari ini Senin (16/8) BODT bekerja sama Pemkab Tapanuli Utara, Polres Tapanuli Utara, dan HKBP telah melaksanakan vaksinasi COVID-19 di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit dengan target 500 peserta," terang Sandiaga.
"Pada 31 Agustus nanti, BPOLB dengan mitra Kemenparekraf direncanakan akan mengadakan sentra vaksinasi di Labuan Bajo," imbuh dia.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol