Syarat penerbangan di masa pandemi memang lebih ketat dari moda transportasi lain. Pakar penerbangan pun mengkritisi, termasuk Susi Pudjiastuti.
Baru-baru ini pakar penerbangan Alvin Lie mencuit perihal syarat penerbangan yang disebutnya cukup diskriminatif. Sementara moda transportasi lain boleh menggunakan rapid test antigen, moda penerbangan mewajibkan tes PCR/SWAB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertanyaan mendasar: Apakah tes Antigen masih diakui Pemerintah sbg standar tes? Kalau tidak diakui, mengapa Pemerintah gunakan Antigen & PCR utk alat tes Kalau diakui, mengapa Antigen tidak boleh digunakan sbg Syarat Perjalanan Angkutan Udara?" cuit Alvin Lie pada Rabu pagi tadi.
Untuk informasi, tes COVID-19 menggunakan PCR/SWAB memang disebut memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi ketimbang rapid test antigen. Namun, begitu juga dengan biayanya yang jauh lebih mahal.
Rapid test antigen umumnya bisa didapat dengan biaya di bawah 100 ribu untuk sekali tes. Sedangkan PCR/SWAB satu hari jadi, nominalnya per tes bisa memakan biaya dari Rp 700 ribu.
Terkait hal itu, mantan Menteri Perikanan dan Kelautan yang juga adalah pemilik maskapai Susi Air ikut berkomentar di cuitan Alvin. Ia malah ikut bertanya.
"Ada pertimbangan perbedaan virusnya? Seperti kemarin saya reply Pak Alvin Lie?" ujar Susi Pudjiastuti.
Bicara soal syarat penerbangan yang mewajibkan PCR/SWAB ketimbang rapid test antigen, opini masyarakat pun terbelah. Ada yang menolak, ada juga yang lebih mempermasalahkan harga.
"Sebenernya cukup antigen saja, kan cuma untuk screening. Kalo PCR untuk diagnosis. Pesawat bukan RS. Cukup patuhi saja prokes ketat, misal seat distancing, masker double, hepa filter. Jangan bebankan cost ke konsumen dg kemubaziran," cuit @neverti***
"Saya rasa pCR sepengalaman saya kerabat kami tertular saat di rumah 2 Minggu kemudian antigen non reaktif tapi saat pcr masih positif.. untuk keselamatan ... Yg harus di diskusikan adalah harga PCR.." cuit @suketi***
Syarat penerbangan yang mahal hingga rumit di masa perpanjangan PPKM juga sempat dikritik oleh selebgram Gebby Vesta yang gagal terbang beberapa waktu lalu.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol