Kabut tebal menyelimuti langit Selandia Baru belakangan ini. Akibat kabut itu puluhan penerbangan domestik dialihkan bahkan dibatalkan.
Akhir pekan lalu, langit Selandia Baru diselimuti kabut tebal. Ketebalan kabut ini sampai mengganggu penerbangan pesawat domestik. Puluhan penerbangan pun terdampak.
Otoritas penerbangan Selandia Baru pun mengeluarkan kebijakan larangan terbang bagi maskapai sejak pagi hari pukul 08.00 waktu setempat. Larangan terbang baru diangkat pada siang harinya, sekitar pukul 13.34.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tidak sampai seharian, namun larangan terbang itu membuat sekitar 30 penerbangan delay dan membatalkan 13 penerbangan lainnya. Meski begitu, penerbangan internasional dikabarkan tidak terdampak akibat kabut tersebut.
"Penerbangan internasional tidak terkena dampak dari kabut itu," ujar Sam Cook, supervisor bandara dikutip dari Stuff New Zealand, dan dikutip detikTravel Sabtu (30/7/2021).
Ahli Meteorologi, Ashlee Parkes, mengatakan fenomena alam kabut tebal itu berasal dari daerah Kepulauan Utara Selandia Baru, kemudian menyebar hingga ke daerah Taranaki.
Hasil citra satelit menunjukkan adanya pergeseran arah kabut akibat tiupan angin yang mengarah ke bagian barat Selandia Baru.
"Kabut mulai terpecah jadi beberapa bagian seiring matahari mulai meninggi dan cuaca menghangat," kata Parkes.
Calon penumpang pesawat diminta untuk selalu mengecek perkiraan cuaca dan juga laman resmi bandara. Di sana tercantum informasi terkini, termasuk jadwal keberangkatan dan kedatangan pesawat, serta informasi bila pesawat delay atau bahkan dibatalkan.
Selain masalah kabut, cuaca di Selandia Baru sebenarnya diramalkan akan cerah dan baik-baik saja hingga akhir pekan ini. Suhunya sendiri cukup dingin dengan rata-rata sekitar 16 derajat celcius.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!