Suasana sepi terlihat dari sentra oleh-oleh Tahu Susu Lembang. Akhir pekan ini saja suasananya sunyi.
Hampir sebulan pemerintah menerapkan PPKM. Pertama pada 3 hingga 20 Juli yakni PPKM Darurat. Kemudian kebijakan tersebut kembali diperpanjang hingga 2 Agustus dengan istilah lain yakni PPKM Level 3-4.
Supervisor Produksi Tahu Susu Lembang Dhine Herna mengatakan pada akhir pekan selama PPKM Darurat dan PPKM Level 3-4, jumlah kunjungan wisatawan dan penjualan produknya mengalami penurunan sangat drastis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama PPKM ini turunnya sampai 70 persen. Dari biasanya bisa menjual 100 pack, sekarang paling hanya 30 pack. Kalau hari biasa paling banyak hanya 15 pack," ungkap Dhine kepada detikcom, Sabtu (31/7/2021).
Dhine menyebut konsumen yang masih datang membeli produk olahan di sentra oleh-oleh Tahu Susu Lembang kebanyakan berasal dari daerah Bandung Raya. Beruntung penjualan agak terdongkrak dengan adanya drive thru tahu susu lembang yang dijualnya.
![]() |
"Untuk pembeli kebanyakan warga lokal. Ada beberapa yang dari luar Bandung Raya tapi kan belinya juga enggak banyak seperti biasanya. Untuk di drive thru agak lumayan, tapi belum normal seperti sebelumnya," terang Dhine.
Untuk menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan, pihaknya menyiasatinya dengan merumahkan pegawai lalu melakukan efisiensi dengan memanfaatkan pegawai yang bekerja.
![]() |
"Di sentra Tahu Susu Lembangnya saja hanya 10 yang kerja, jadi semua hanya cashier tapi merangkap jualan sekaligus packing. Ada juga admin kita yang jadi kurir, intinya sih efisiensi semuanya double job," kata Dhine.
Jika harus membandingkan ia mengatakan kondisinya lebih baik saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu ketimbang PPKM Darurat dan PPKM Level 4.
"Kalau bisa dibilang lebih baik, tentu terasa di PSBB lebih baik daripada PPKM sekarang. Kalau yang PPKM ini ampun, sepi banget," pungkas Dhine.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol