TRAVEL NEWS
PKL Malioboro Terbelah, Bendera Putih Tanda Dompet Darurat Ditolak

FOKUS BERITA
Bendera Putih Destinasi WisataKomunitas Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro terbelah. Tidak semua PKL sepakat dengan pemasangan bendera putih.
Di Jumat pagi (30/7), beberapa komunitas PKL di Malioboro yang memasang bendera putih tanda berkabung, selang satu jam ada pencabutan dari Satpol PP Kota Yogyakarta. Kemudian, malam harinya, ada perwakilan dari komunitas berbeda yang menolak Malioboro berkabung.
Dalam video yang beredar, mereka menolak jika PKL di Malioboro berkabung ditandai dengan pemasangan bendera putih. PKL Malioboro tetap mendukung Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) agar segera terlepas dari pandemi. Bahkan, mereka menuding pemasangan bendera tersebut dilakukan oleh justru bukan oleh PKL Malioboro.
Baca juga: Saat Malioboro Berkabung Satu Jam |
"Kami PKL kawasan Malioboro mengklarifikasi pemasangan bendera putih di kawasan Malioboro. Itu bukan murni keinginan PKL Malioboro. Itu dilakukan oleh oknum di luar Malioboro. Kami PKL Malioboro pada prinsipnya, tunduk dan patuh dengan titah Ngarsa Dalem (Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X," kata Slamet Santoso, ketua Pemalni Malioboro, dalam video yang beredar di media sosial, Sabtu (31/7/2021).
Saat dikonfirmasi detikcom, Slamet mengiyakan jika video tersebut mereka buat untuk menandingi aksi komunitas Angkringan Malioboro, Lesehan Malioboro, dan PPMS yang memasang bendera putih sebagai tanda berkabung. Komunitas ini, pada Jumat pagi, juga beraudiensi ke Pemda DIY untuk meminta keringanan kebijakan.
Slamet menjelaskan, penolakan pemasangan bendera tanda berkabung tersebut tak hanya komunitasnya saja. Total ada empat komunitas, selain Pemalni, ada Tridharma, Sosro Kusumo, dan Unit 37.
Ketua PKL Tri Dharma Rudiarto menyebut sikap mayoritas PKL di Malioboro adalah mereka yang mendukung Pemda DIY atau menolak pemasangan bendera putih.
"Kami ini komunitas terbesar dan mayoritas, yaitu Sosrokusuman Tri Dharma, Pemalni, PPKLY, Pasar Sore dan Tri Manunggal," katanya.
Presidium Komunitas Malioboro Sujarwo mengaku tak mempermasalahkan dengan video penolakan dari sebagian lain komunitas di Malioboro. Baginya, langkah tersebut merupakan kewajaran dalam kondisi yang terjadi saat ini.
"Biasa, tidak setuju dengan itu berbeda pandangan. Yang penting bukan substansi pesan, tapi soal pemasangan bendera," katanya dihubungi terpisah.
Simak Video "Sri Sultan HB X Dorong PKL Malioboro Naik Kelas"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)