Tutup Selama PPKM, Bantul Genjot Vaksin buat 1.500 Pelaku Parekraf

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tutup Selama PPKM, Bantul Genjot Vaksin buat 1.500 Pelaku Parekraf

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Selasa, 03 Agu 2021 17:31 WIB
Wisata di Bantul
Ilustrasi, wisata di Bantul (Foto: Pemkab Bantul)
Yogyakarta -

Perpanjangan PPKM Level 4 Jawa-Bali membuat Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul kembali menutup seluruh objek wisata (obwis) hingga tanggal 9 Agustus. Penutupan itu dimanfaatkan dispar untuk menggenjot vaksinasi COVID-19 dengan target 1.500 pelaku wisata.

"Nggih (iya), kita ngikuti aturan itu jadi tempat wisata di Bantul ditutup sampai tanggal 9 (Agustus)," kata Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul Annihayah saat dihubungi detikTravel, Selasa (3/8/2021).

Aturan itu, kata Annihayah berupa Instruksi Mendagri (Inmendagri) No.27 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali mewajibkan obwis di wilayah PPKM Level 4 untuk tutup sementara. Apalagi Bantul termasuk dalam kategori PPKM level 4.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan penutupan sementara itu, wanita yang kerap disapa Anni ini mengaku memanfaatkannya untuk melakukan vaksinasi COVID-19 kepada pelaku wisata. Hal itu untuk mempersiapkan sektor pariwisata jika obwis sudah buka kembali.

"Kalau imbauan sekarang kita lebih ke vaksinasi ya. Seperti yang sudah terkoordinir di 3 titik sebelumnya dan ke depannya kita lakukan lagi dengan target 1.500-an. Kita kerjasama dengan BOB (Badan Otorita Borobudur) untuk vaksinasinya," ucap dia.

ADVERTISEMENT

Menurut Anni, vaksinasi tersebut akan dilakukan dal waktu dekat. Pasalnya hingga saat ini target vaksinasi pelaku wisata mencapai 3.500 orang.

"Dan dengan tambahan 1.500 kan total bisa jadi 5.000," ujar dia.

Selain itu, pihaknya tengah melakukan pendataan terhadap pelaku wisata. Semua itu agar saat bantuan dari pusat turun langsung bisa terdistribusikan.

"Dan dari provinsi memerintahkan terkait kesiapan data. Nanti sekiranya ada program dari pusat seperti hibah atau BLT kita sudah rapikan datanya," katanya.




(msl/msl)

Hide Ads